
Kekurangan fisik sebagai seorang tunanetra tak pernah digunakan Pak Ade Rohmat sebagai alasan untuk hidup berpangku tangan. Ia sadar betul tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga dan enggan meletakkan tanggung jawab tersebut di pundak orang lain. Demi menyediakan kehidupan yang nyaman dan berkecukupan untuk istri dan kedua orang anaknya, Pak Ade Rohmat bekerja keras sebagai penyiar…