“Biasanya saya sudah keliling buat jualan. Tapi semenjak sakit, terpaksa ibu yang gantikan,” – Asep Hamzah (66)
Genap 2 tahun, Asep Hamzah tak dapat menunaikan perannya sebagai pencari nafkah keluarga. Beliau diuji sakit lambung yang berat, sehingga mengharuskannya istirahat di rumah.
Sewaktu masih bugar dulu, Asep sudah berkeliling bersama sepeda tua miliknya sejak subuh. Mengitari jalanan kota Bandung untuk menawarkan kopi panas pada supir yang mengantuk. Tapi setelah sakit, pemandangan ini tak lagi terlihat.
Istrinyalah yang kemudian menggantikan beliau berjualan. Itu pun tak jauh, karena khawatir dengan kondisi suami dan anaknya yang diuji epilepsi dan cerebral palsy. Dengan keterbatasan ini, penghasilan keluarga kecil ini makin tak menentu.
Karena itu, bantuan sembako dan paket gizi amat berharga bagi Pak Asep serta keluarga. Sebab, di tengah sulitnya ekonomi dan pandemi masih ada insan peduli yang memberinya pertolongan. Jazakallah, selalu siap menyisihkan zakat dari harta untuk membantu dhuafa seperti keluarga Pak Asep.
#SiapBeramal untuk bantu dhuafa? KLIK di sini untuk salurkan zakat.