Berita

Anda Pemuda Pembangun Desa? Ikuti Seminar dan Workshop Lumbung Desa!

DICARI: PEMUDA PEMBANGUN DESA! Segera daftar dan ikuti Seminar & WorkShop “LUMBUNG DESA” Catat pelaksanaannya: Hari/Tanggal: 27-29 Agustus 2016 Tempat: Gedung Wahana Bhakti Pos, Jl. Banda No. 30 Bandung KeyNote Speaker: Achmad Erani Yustika (Dirjen PPMD Kemendesa) Narasumber: Erie Sudewo (Tokoh Zakat Nasional, Social Innovator, Peraih Penghargaan Social Entrepreneur dari Ernst n Young) TO Suprapto…

Baca selengkapnya

didieto12 Agustus 2016

Tak Berkategori

Lucu, Member RBC Ini Melahirkan Anaknya Tanpa Sadar

SF-UPDATE,–  Melahirkan bagi kebanyakan perempuan merupakan perjuangan yang luar biasa. Tak sedikit dari kaum hawa yang harus melakukan operasi caesar demi mendengar lantunan tangis sang buah hati.

Namun, apa jadinya bila seorang bayi lahir begitu saja? Bahkan sang ibu tak sadar bahwa makhluk suci nan mungil itu sudah keluar dari rahimnya.  

Kejadian unik ini dialami oleh seorang warga Desa Rahayu Kampung Cempaka, Susilawati (26 thn). Yang mana, Susi ini juga merupakan salah seorang member baru di Rumah Bersalin Cuma-cuma (RBC). Nah, pembaca penasaran bagaimana kisahnya?  Alhamdulillah, di sela istirahatnya, Susi berkenan berbagi pengalaman uniknya tersebut.

“Pukul Sembilan malam, ceritanya saya memang mau cek kehamilan rutin ke RBC. Tapi saat mau naik motor, saya merasakan darah saya keluar. Akhirnya saya rebahan dulu di ruang keluarga,” ucap Susi ditemani keluarganya di kamar perawatan RBC, Kamis (11/08/2016).

Tak lama kemudian tetangga-tetangga berdatangan, mencoba membantu dan melihat kondisi Susi. Sementara suaminya, Kurdi (31 thn), dengan sigap langsung berangkat meminta bantuan bidan-bidan yang ada di RBC.

Dibantu tetangganya yang notabene ibu-ibu, Susi kemudian berbaring dengan posisi siap melahirkan. Suasana tetiba riuh.

“Awalnya ada rasa mules rasanya seperti ingin buang air besar. Saya kemudian tarik nafas lalu mengeluarkan begitu saja. Sementara yang lain masih sibuk mengatakan ayo bu, ayo.. dorong,” kenang Susi.

Entah dorongan yang keberapa, Susi tak menyadarinya. Tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak di sekitaran kakinya. Karena terhalang kain, Susi tak bisa memastikan dan hanya mengatakan “Seperti ada yang bergerak nih (sambil menunjuk ke balik kain).” Setelah dilihat, Subhanallah ternyata bayinya sudah keluar.

Tak lama setelah itu, suaminya datang beserta dua petugas RBC. Setelah diperiksa sejenak dan bayi itu dilantunkan azan oleh ayahnya. Susi beserta bayinya yang masih ada tali arinya pun siap-siap dibawa ke RBC dengan menggunakan kursi roda. .

Silang sengkarut Susi pun tiba dan langsung ditangani dengan baik oleh para bidan yang bertugas di RBC. Selain sisa-sisanya dibersihkan, ia pun diberi infus. Pun dengan anaknya, tali arinya digunting dan dibersihkan.

Kini Susi beserta anaknya  masih dalam perawatan pihak RBC. Kepada pihak RBC, Susi berterima kasih atas pelayanan yang diberikan. Atas kesigapan tim yang merawatnya. “Bidan-bidannya juga baik-baik, terima kasih RBC,” imbuhnya.

Syahdan, pembaca, Susi hanyalah satu dari sekian kisah unik yang dialami member-member RBC. Tak sedikit dari mereka juga menyimpan cerita pilu. Ada yang melahirkan di becak atau di delman karena tidak mampu membawa ke rumah sakit. Ada juga yang terpaksa melahirkan di ambulance RBC, saking jauhnya perjalanan dari rumah ke RBC.

Menyikapi kejadian tersebut, salah satu dokter RBC, Dokter Dewi Noor tak bisa menyembunyikan raut keanehannya. Sambil tertawa geli, ia mengatakan, “Ya di sini sih memang banyak kasus yang secara ilmu medis sangat mengkhawatirkan. Tapi ada saja pertolongan dari Allah yang membuat semua proses tadi menjadi mudah.”

 

Penulis : Maharevin

didieto11 Agustus 2016

Tak Berkategori

FMP Tegaskan Komitmen Layanan Terbaik bagi Wakif dan Dhuafa

SF-UPDATES,– Telah berselang tiga tahun sejak pemakaman berbasis wakaf, Firdaus Memorial Park (FMP) dibangun. Keberadaannya menjadi solusi bagi para filantropi yang hendak beramal shaleh dengan berwakaf. Dan terutama, bagi dhuafa yang kesulitan mendapat fasilitas pemakaman karena terbentur biaya retribusi yang melangit.

Sampai saat ini, lebih dari 60 wakif dan 13 dhuafa dimakamkan di FMP. Selain pemakaman, FMP pun menyediakan layanan pemulasaraan. FMP secara cuma-cuma, memfasilitasi keperluan operasional seperti kain kafan, pemandian, biaya antar jenazah, dan retribusi pemeliharaan lahan wakaf yang diatur sesuai syariah.

Benefit ini juga boleh dimanfaatkan atau dipergunakan sepenuhnya untuk dhuafa. Layanan kami sepenuhnya gratis, tidak dipungut biaya," jelas Rifqi M. Zein, selaku koordinator Tim Layanan Jenazah FMP.

Kendati gratis, Manager FMP, Kuspriyanto menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan perbaikan, termasuk dalam hal sistem manajemen mutu. Dan sejalan dengan road map FMP, katanya, mulai mengupayakan agar FMP segera mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 (terkait standar sistem manajemen mutu internasional).

“Target kami adalah zero complain,” tegasnya. Ia melanjutkan, dalam pengelolaannya, setiap dhuafa dan wakif yang dimakamkan di FMP, merupakan ‘pelanggan’ FMP. Sudah menjadi komitmen FMP, untuk memberikan fokus perhatian terhadap kepuasan mereka, yang dalam hal ini adalah layanan.

Sejumlah wakif memberikan tanggapannya atas layanan FMP. Salah satunya Rosniar Gani, istri almarhum H. Sarjama Lalamigia bin Ahmad yang dimakamkan di FMP, Sabtu (06/08/2016) kemarin.“Terima kasih atas pelayanan yang baik dari Firdaus Memorial Park. Nenek puas sekali dalam prosesi pemakaman. Tim pemulasaraannya sangat kompak dan profesional. Semoga Sinergi Foundation semakin eksis. Nenek tidak hanya akan bertindak sebagai donatur, tapi siap menjadi marketing bagi Sinergi Foundation,” katanya.

Hal senada disampaikan donatur lainnya, Evi S Shaleha. Mei lalu, sang suami dikebumikan di FMP. Ia mengapresiasi progres dan jaminan syariah yang dimiliki FMP. “Luar biasa. Ketika datang, sudah siap segala sesuatunya. Kami tinggal memakamkan, jadi semua berjalan dengan cepat dan efektif,” tutur Evi.

“Sebelum ini, hanya lihat di video-video. Walau belum seluas yang direncanakan, tapi kenyamanan dan keasriannya sesuai dengan yang dikatakan. Kami (donatur) ingin berkontribusi walau sedikit, semoga pengembangan FMP bisa berjalan lebih cepat,” harapnya.

Perkembangan terakhir, pemakaman untuk wakif di FMP mulai memasuki area Blok B. Pada Kamis (11/08/2016), jenazah yang dimakamkan adalah donatur bernama Anda Bin Abidin yang wafat pada sore hari sebelumnya. []

 

Reporter: Iyan

Editor: Aghniya Ilma Hasan

didieto11 Agustus 2016

Berita

Elhijab Salurkan CSR untuk Rumah Bersalin Cuma-Cuma

SF-UPDATES,– Elhijab (induk brand Elzatta Hijab dan DAUKY fashion hijab) tak hanya membuktikan komitmen diri berkarya, namun juga berbagi secara luas pada masyarakat. Melalui Sinergi Foundation, Elhijab menyalurkan donasi sebesar Rp50 juta ke Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC). Menurut Fajar Fitrah, Head of CSR Elhijab, Elhijab kini tengah mengepakkan sayap tanggungjawab sosial ke tengah masyarakat, baik…

Baca selengkapnya

didieto10 Agustus 2016

Berita

Sapa Warga, RBC Silaturahim ke Babakan Ciparay dan Sukaraja

sapa-warga-rbc-silaturahim-ke-babakan-ciparay-dan-sukaraja

SF-UPDATE,– Rumah Bersalin Cuma-cuma (RBC) kembali menyapa warga dalam program ANC Mobile. Kali ini RBC bersilaturahim di dua tempat, yakni di Babakan Ciparay dan Sukaraja, Rabu (10/08/2016). Di Babakan Ciparay sendiri, yang hadir mewakili kelurahan adalah Kasie. Kemasyarakatan Budi S. Farma. “Kami sangat mengapresiasi kedatangan tim RBC dan layanan kesehatan ibu-anak di sini,” kata Budi…

Baca selengkapnya

didieto10 Agustus 2016

Tak Berkategori

Pasca Longsor, SF-Rescue Sediakan Sarana Air Bersih

SF-UPDATE,– Pergerakan tanah dan longsor terjadi di beberapa daerah di Kecamatan Curug Kembar Kabupaten Sukabumi, Jumat (05/08/2016). Pasca kejadian tersebut, SF Rescue langsung tanggap menuju lokasi dan menyediakan sarana air bersih untuk warga korban longsor.

Di antara daerah yang mengalami musibah adalah kampung Talaga Herang, Kampung Pasir Honje, Kampung Babakan Mindi, dan Kampung Kepuh Desa Nagrak Jaya. Akibatnya, puluhan rumah rusak dan ratusan warga diungsikan ke beberapa tempat. Seperti di Masjid Nurul Yakin, Masjid Al Ikhlas, dan SD Nagrak Jaya.

Dari hasil assessment, selain bahan makanan masyarakat di sana butuh sarana air bersih untuk keperluan sehari-hari. Berangkat dari hal itu, tim SF Rescue bekerja sama dengan Badan Penanganan Bencana Daerah Sukabumi membuat pos darurat penyediaan sarana air bersih.

Setelah selesai, warga pun langsung mendapat manfaat dari sarana tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti mandi, berwudhu, atau mencuci pakaian dan alat dapur. []

Penulis : Iwan Hanafi

Editor: Maharevin

 

 

didieto10 Agustus 2016

Tak Berkategori

Jurnal Nature Sebut Pepohonan di Perkotaan Berdampak Positif pada Kesehatan Masyarakat

SF-UPDATES,– Sebuah studi yang diterbitkan Jurnal Nature menyebut pepohonan di perkotaan dapat berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat sekitar secara lebih baik. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa satu blok kota yang menanam lebih banyak pohon di jalan, berpengaruh dalam peningkatan kesehatan orang-orang sebanyak satu persen.

Penelitian tersebut menggabungkan data pohon di kota Toronto, Kanada, dengan survei kesehatan 31 ribu penduduk di dalamnya.

“Hasilnya, orang-orang yang tinggal di blok tersebut tidak akan terlalu mengidap darah tinggi, stress, dan obesitas, dibandingkan dengan lingkungan yang mempunyai pohon lebih sedikit,” ujar Marc Berman, salah satu peneliti studi tersebut, dilansir dari National Geographic, Selasa (9/8/2016).

Berman menyatakan, satu persen mungkin tak terlalu menimbulkan manfaat besar. Namun setidaknya, katanya, telah terindikasi bahwa penanaman pohon tak hanya bisa meningkatkan kualitas udara, namun juga penting untuk kesehatan.

Jika penelitian ini berhasil diimplementasikan di kota Toronto, tentu tidak musykil pula jika dilakukan di kota lain. Bagi sebagian orang, keprihatinan atas fakta betapa tergerusnya lahan hijau di perkotaan, telah mewujud aksi nyata. Tak hanya menyumbang ide, namun sudah menjadi bagian dari upaya menghijaukan kembali bumi.

Aksi tersebut dilakukan pula oleh Green Kurban. Dengan konsep program satu pohon untuk setiap hewan yang dikurbankan, Green Kurban telah menanamkan bibit penghijauan itu di kabupaten-kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Dalam kurun waktu 2013-2015, Green Kurban telah menanam sejumlah 18.501 bibit pohon melalui pola kemitraan, dengan skala prioritas di wilayah pesantren, sebagai sentra dakwah di pelbagai pelosok negeri. Penanaman pohon tersebut sebagiannya dilakukan di Subang, Sukabumi, Garut, termasuk kawasan terpadu Firdaus Park, di kabupaten Bandung Barat.

Masih maukah Anda berdiam diri? Pohonlah yang mampu menopang lingkungan. Demi kebaikan kita sendiri, perbaikan tata kelola ruang hijau memegang salah satu kunci kesehatan, mendorong efek negatif pemanasan global. []

Penulis: Aghniya Ilma Hasan

didieto9 Agustus 2016

Tak Berkategori

Ketika RBC Jadi Saksi Kelahiran Bayi Kembar

SF-UPDATE,– Alhamdulillah, kembali Rumah Bersalin Cuma-cuma (RBC) Sinergi Foundation menjadi saksi kelahiran dua bayi jelita ke 6.635 dan 6.636, Rabu (29/07/2016). Buah hati dari pasangan Ibu Nenden (33 thn) dan Bapak Cucu Rukmana (32 thn) ini bernama Dina Juliana dan Dini Juliani.

Berdasarkan informasi dari RBC, bayi yang ditangani langsung oleh bidan Endah Paridayanti terlahir dengan berat 2 kg dan 1,8 kg. Kedua bayi mungil nan suci ini juga mesti melalui perawatan intensif, sebab mengalami ikterus atau yang lazim disebut bayi kuning. 

Sementara itu, Resty Zulia selaku bidan RBC menjelaskan, bayi kuning itu diagnosanya Hiperbilirubin (kadar bilirubin dalam darah berlebih). Pengobatannya disinar dengan lampu fototherapy hingga kadar bilirubin-nya normal.

"Normalnya di bawah 12, kalau Dini 13 mg/dl tapi Dina 17 mg/dl," katanya. 

Resty menambahkan, untuk kasus bayi kuning dengan Bilirubin di bawah 20, masih bisa dirawat di RBC. Karena ada dokter yang pantau dan hanya perlu di-Fototherapy saja.

Nenden yang merupakan salah satu member RBC sempat menuturkan tidak menyangka akan melahirkan bayi yang kembar. Sebab memasuki enam bulan pun tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan demikian. Kendati merasa sangat sedih dengan kondisi anak ketiga dan keempatnya, Nenden tetap berbahagia dan optimis akan kesembuhan buah hatinya. []

 

Penulis : Pipin Nurullah

Editor : Maharevin

didieto9 Agustus 2016

Berita

[High Light Green Kurban 2015] Ketika Sapi Harus Dituntun Seberangi Sungai

high-light-green-kurban-2015-ketika-sapi-harus-dituntun-seberangi-sungai

SF-UPDATES,– Pembaca, kita telah mengetahui kisah tersohor, bagaimana kurban bermula. Pengorbanan Nabi Ibrahim atas Nabi Ismail, demi kecintaan pada Sang Maha, akhirnya berbuah manis. Dari tanah tandus itu, sejarah mencatat tentang cinta dan pengorbanan. Kini, ibadah suci itu mewujud dalam syariat kurban. Dari masa ke masa, ibadah kurban itu terus dilakukan. Hari raya Idul Adha…

Baca selengkapnya

didieto9 Agustus 2016

Tak Berkategori

Meriahkan Reuni Alumni ITB Tahun 1981, RBC Buka Layanan Kesehatan

SF-UPDATE,– Rumah Bersalin Cuma-cuma (RBC) Sinergi Foundation turut memeriahkan perhelatan Alumni ITB Tahun 1981. Pada kesempatan itu, RBC membuka stand layanan kesehatan berbayar.

“Selain sosialisasi tentang RBC, kita juga membuka layanan kesehatan untuk para tamu yang hadir di kegiatan ini,” kata bidan Resty Zulfia di Aula Barat ITB, Sabtu (6/08/2016).

“Kita melayani cek gula darah, asam urat, kolesterol, dan konsultasi kesehatan. Kendati berbayar, namun harga yang dipatok tetap terjangkau,” lanjutnya.

Resty berpendapat, acara semacam ini merupakan peluang yang bagus untuk menambah relasi, khususnya mencari donatur tetap. Tak sedikit dari mereka (red_tamu) turut berdonasi untuk perkembangan RBC yang lebih baik lagi.

Alhamdulilah responnya positif, terutama ketika diceritakan tentang RBC, banyak yang infak, di luar dari pelayanan yang kami berikan,“ pungkasnya. []

 

Penulis : Maharevin

didieto9 Agustus 2016

1 316 317 318 319 320 338
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!