Bekerjasama dengan Sinergi Foundation, Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI) menyumbangkan dana sebesar 70 juta rupiah untuk pengungsi Rohingya. Bantuan ini diberikan langsung ke lokasi pengungsi di wilayah Langsa dan Bayeun-Aceh Timur. Tak hanya berupa barang, dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan mushala dan Trauma Center. Menurut ketua LDKI, Muhammad Ismed F, bentuk bantuan tersebut merupakan bantuan…
#SinergiForSolidarity Sambut Ramadhan dengan #1000LabuDarahUntukKehidupan
Doding Komarudin, salah satu inisiator cum Pegiat Desa Muka Payung mengatakan, bahwa inisiatif ini dilakukan masyarakat secara sukarela, sebagai bukti nyata solidaritas sesama. “Dengan adanya solodaritas berupa donor darah ini, menunjukkan bahwa orang kampung pun bisa berbuat untuk solidaritas sesamanya, ” ungkap Doding. Senada dengan Doding, Marketing Communications Sinergi Foundation, Taufiq Hidayat mengatakan, bahwa kolaborasi…
Aceh Siap Bangun Tempat Tinggal Permanen untuk Muslim Rohingya
Setelah sekitar dua pekan berada di beberapa pengungsian di beberapa tempat di Aceh, pengungsi Rohingya di Aceh Utara direncanakan akan diberikan tempat tinggal permanen yang lebih layak. Hal tersebut disampaikan Zulkfili, perwakilah pemerintah Aceh Ketua Pemukiman (setingkat Kelurahan) kepada tim jurnalis media Islam di penampungan Lapang, Aceh Utara, Rabu (27/5/2015). “Sudah ada rapat bersama jajaran…
Launching Program Lumbung Desa Menuju Desa Berdaulat Pangan
Bicara sawah juga bicara kemiskinan di negeri ini. Mengapa demikian? Data yang dilansir badan pusat statistik tahun 2013, menyajikan gambaran bahwa jumlah masyarakat miskin di Indonesia sebanyak 28,59 juta jiwa, 37% berada di perkotaan dan 63% di pedesaan. Di jawa Barat jumlah masyarakat miskin sebanyak 4,42 juta jiwa, 61% di perkotaan dan 39% di pedesaan….
1000 SISWA IKUTI BPB EXPO – SINERGI FOUNDATION 2015
Beasiswa Pemimpin Bangsa – Sinergi Foundation akan menggelar BPB Expo 2015 di AulaSMKN 3 Bandung, kawasan Jl. Solontongan No. 10 Buah Batu –Bandung, pada Ahad, 24 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB s.d Selesai. “Saat ini sudah terdaftar 1000 siswa-siswi dari 134 sekolah Se-Indonesia yang akan mengikutiTO SBMPTN 2015” ungkap Guruh Sutrisno Ketua Pelaksana BPB Expo 2015. Panitia penyelenggara BPB Expo 2015 pun akan…
SinergiForSolidarity #SaveMuslimRohingya
Video Penyaluran Bantuan Kemanusiaan Sinergi Foundation Untuk Muslim Rohingya di Aceh
Terusir dari tanah lahirnya, terapung terkatung-katung di tengah lautan, hingga nyaris tenggelam terdera gelombang lautan. Saudara kita, muslim Rohingya, sebagian di antaranya kini terdampar di Pantai Aceh. Tua, muda, lelaki, wanita, tak punya tempat tinggal, apatah lagi mata pencaharian.
Hasil assessement tim SinergiForSolidarity #SaveMuslimRohingya, di tempat pengungsian di Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh: Total pengungsi berjumlah 667 jiwa.Terdiri dari: Rohingya 256 jiwa (117 jiwa laki-laki, 76 jiwa Perempuan, 63 jiwa anak-anak ).
Selebihnya 421 pengungsi berkewarganegaraan Bangladesh.
Sampai kemarin (17/5/2015) penangganan pengungsi di Kuala Langsa belum memadai. Pengungsi masih kekurangan makanan, pakaian, selimut dan MCK.
Ayo ulurkan tangan, SinergiForSolidarity #SaveMuslimRohingya
Donasi dapat disalurkan ke Rekening SINERGI FOUNDATION :
Bank Mandiri 130.000.4040435
Bank Mandiri Syariah 700.546.3108
Wassalamua’laikum Wr. Wb.
Informasi dan Layanan Donasi :
Phone : 022 – 6032281/022 – 6120130
Call Center : 0851 0004 2009
WA/SMS Center : 081 321 200 100
Website : http://www.sinergifoundation.org
Email : info@sinergifoundation.org
Twitter : @sinergiID
Solidaritas #FromBandungtoNepal Telah Ditunaikan: PEMULIHAN NEPAL MEMERLUKAN DUKUNGAN LEBIH LANJUT
M. Rizki Utama, seorang dari tim Solidaritas #FromBandungtoNepal. Berangkat Rabu (29/5/2015) membawa misi #SinergiForSolidarity dari Kota Bandung sebagai Ibu Kota Asia Afrika. Misi #SinergiForSolidarity diinisiasi oleh Bandung Cleanaction yang tergabung dalam Relawan KAA dan kerja sama dalam misi ini dengan Sinergi Foundation. Fokus tugas: menyampaikan solidaritas dari warga Kota Bandung yang merupakan bagian dari dukungan…
(Laporan Ekslusif) Gempa Nepal, Setelah Satu Minggu [Part 1]
Oleh Muhammad Rizki Utama * Sudah satu pekan gempa berlalu, dan sang Ibu dan nenek tak sendiri. Masih banyak, ribuan orang yang bernasib serupa, tinggal dalam tempat yang begitu sederhana, atau bisa dibilang ‘memprihatinkan’. Namun, kedatangan para kawan-kawan dari Indonesia, membuat wajah mereka berseri. Nepal. Terik masih menggantung dengan sangat garang, memanaskan setiap jengkal bumi…
(Laporan Eksklusif) Gempa Nepal, Setelah Satu Minggu [Part 2, Tamat]
Baca Juga Sebelumnya Laporan Eksklusif Gempa Nepal, Setelah Satu Minggu, [Part 1]
Oleh Muhammad Rizki Utama *
ia mempertemukan dengan para korban, yang mengingatkan akan perlunya terus bersyukur, dan juga terus beramal, menyisakan ruang-ruang kemanusiaan, mengulurkan tangan, bahwa suatu saat masih ada harapan. Seminggu setelah Gempa, Nepal tak lagi sendiri
Dan memang sudah nampak, di kawasan padat dan wisata itu, beberapa toko sudah mulai berbenah dan mulai beraktivitas lagi, semenjak hari ke 4, setelah gempa hingga hari 7 semakin banyak toko yang buka. Kedai-kedai makanan mulai kembali melayani, walau hanya segelintir di antara toko-toko yang tutup.
Di antara gedung-gedung 4-5 lantai, di antara semerawut kabel, di antara toko-toko batu dan hiasan antik, di antara bata-bata tua, orang-orang sudah mulai kembali berjalan kaki, dengan masker menghiasi wajahnya. Anjing-anjing mulai berkeliaran. Burung gagak berseliweran ke sana kemari.
Traktor mulai membersihkan sebagian ruas jalan yang hancur. Di jalan-jalan besar, toko masih belum membuka pintunya. Suasana sangat sunyi, di dalam bangunan-bangunan. “Kami trauma, takut ada di dalam bangunan,” kata seorang warga Tamel, Katmandu. Karenanya, sepekan pasca gempa, jalanan Nepal mulai ramai, dengan taksi, motor, mobil.
Paras-paras nonnepal berkumpul di sini: Cina, Eropa, Jepang, Melayu, dan sebagainya. Masjid Jami Nepal menjadi pusat koordinasi umat Islam Katmandu membantu korban gempa di seluruh dunia. Ratusan orang nampak berkumpul di sana, puluhan NGO berada di sana.
dr. Anshari, Koordinator lapangan NGO Islamicshang Nepal, masih sangat sibuk monda-mandir, mencatat, menerima bantuan, menyalurkan bantuan hingga pelosok-pelosok. Berton-ton bahan bantuan lalu lalang keluar masuk masjid. Mulai dari makanan, popok bayi, tenda, obat, semua ada di sana.
Walau hanya minoritas di Nepal, namun muslim nepal nampak serius mengumpulkan bantuan kemanusiaan dan menyebarkannya. Setiap hari, Masjid sangat sibuk, super sibuk. Beragam NGO dan pihak berwenang Indonesia pun berkunjung ke sini, sekaligus untuk silaturahim, sebagai negara muslim terbesar di dunia. RZ, Dompet Dhuafa, Sinergi Foundation dari Indonesia nampak terlibat dalam koordinasi aksi kemanusiaan bersama dr. Anshari.
Ketika berkesempatan mengikuti penyaluran bantuan di wilayah Naikap, maka ratusan warga berbondong-bondong berdatangan. Di bawah tenda besar, mereka dengan semangat mengantre. Dapur umum segera dibuat, dan ratusan warga Naikap berkumpul, bersantap bersama, dan pulang mendapat bantuan makanan yang diharap mencukupi untuk sementara.
Seminggu setelah gempa, polisi Nepal mulai berangsur mengambil alih evakuasi, hingga mulai menata kembali kehidupan. Seminggu, daerah perkotaan mulai berdenyut, walau rasa trauma mash menghinggapi. Karenanya, mulai ramai juga bantuan program trauma healing untuk anak-anak.
Maka, di salah satu pengungsian di Bhaktapur, SaveTheChildren, lembaga yang menaungi anak pasca bencana, membuat posko. Terlihat, senyum berkembang dari bibir para anak yang masih asik bermain: melempar bola, meloncat-loncat, hingga bermain bersama.
Sepekan setelah gempa, kehidupan beberapa kota mulai berdenyut, walau diakui para pengusaha hotel kunjungan wisata mereka turun drastis anjlok. Beberaoa hotel pun akhirnya memilih tutup, karena tak adanya wisatawan yang datang, mereka menunda jadwal wisata mereka.
Namun, masih sangat banyak wilayah yang masih belum terjamah, wilayah pedalaman-pedalaman yang aksesnya terputus. Salah satu relawan ACT dari Indonesia, Wahyu mengatakan bahwa wilayah Gorkha hanya bisa ditempuh oleh jalan kaki selama 3-4 jam setelah menaiki kendaraan.
Di sana, dibutuhkan bantuan obat-obatan katanya. Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang diwakili dr. Aris dan dr. Rudi pun mengatakan akan mengunjungi wilayah-wilayah yang masih membutuhkan bantuan medis mendesak. Gempa Nepal, mempertemukan para relawan yang sebelumnya belum pernah bersua.
Terlebih, ia mempertemukan dengan para korban, yang mengingatkan akan perlunya terus bersyukur, dan juga terus beramal, menyisakan ruang-ruang kemanusiaan, mengulurkan tangan, bahwa suatu saat masih ada harapan. Seminggu setelah Gempa, Nepal tak lagi sendiri.
(penulis adalah relawan Sinergi for Solidarity #FromBandungtoNepal, jurnalis Tabloid Alhikmah – Sinergi Foundation)
1,4 Juta Korban Gempa Bumi di Nepal Masih Butuh Uluran Tangan
Seminggu pasca gempa di Nepal, 1.4 juta korban masih membutuhkan uluran tangan. Kendati pemerintah Nepal dan 13 negara lainnya telah mengerahkan bantuannya, menurut data yang dikeluarkan Forum Community Managed Disaster Risk Reduction (Forum CMDRR), hal tersebut rupanya masih belum mencukupi untuk para korban. Selain bantuan makanan dan finansial, korban-korban terluka membutuhkan donor darah dan tenaga…