Sejak September, petani Lumbung Desa Ciwangi diberdayakan untuk meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah. Lahan diisi dengan berbagai macam sayuran seperti sawi, pakcoy, berbagai bawang, tomat, terong unggu, dan masih banyak lainnya.
Masyarakat bergotong-royong menggarap lahan dengan konsep 100% organik. Tentu lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding menggunakan pestisida kimia. Namun masyarakat tetap semangat. Mereka melakukan pengolahan tanah maksimal dengan membuat pupuk dari campuran tanah dan kotoran hewan.
Kini, kerja keras mengembangkan pekarangan-pekarangan itu berbuah manis. Ada sekitar 30% yang sudah melakukan panen, dan masyarakat telah merasakan manfaatnya. Sedikit banyak, pekarangan-pekarangan ini membantu ketersediaan makanan bagi keluarga. Mereka tak perlu lagi pergi ke pasar atau dibeli di warung. Persediaan makanan itu ada di halaman rumah mereka sendiri.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah memaksimalkan lahan pekarangan dengan memproduksi kebutuhan pangan keluarga. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi warga di Lumbung Desa Ciwangi,” kata pendamping Lumbung Desa Ciwangi, Rahmi. []