Menelisik jejak wakaf, kita tahu bahwa wakaf berperan penting dalam penyebaran nilai-nilai Islam di era Rasulullah sampai Turki Utsmani.
Di Indonesia sendiri, belakangan perbincangan tentang wakaf kembali gencar semenjak munculnya Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang dikeluarkan oleh pemerintah di awal tahun 2021 lalu.
Tapi, tahukah Sahabat, praktik wakaf di Indonesia sendiri sudah dilakukan di masa kerajaan-kerajaan Nusantara tempo dulu. Hingga ternyata, wakaf juga turut berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
Praktik wakaf bahkan sudah dilakukan beberapa abad sebelum masuknya Kolonialisme. Di beberapa literatur dijelaskan bahwa ketika Kolonialisme masuk ke Nusantara, mereka pun ingin mengatur tentang wakaf.
Ketika kita membahas sejarah wakaf, maka itu tidak bisa terlepas dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
Hadirnya Islam disebut sebagai zaman Indonesia Modern, sebab agama ini membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Meski demikian, masuknya Islam ke Indonesia disebut sebagai proses penting sekaligus proses yang cukup menuai banyak perdebatan.
Di beberapa literatur yang ditulis oleh Prof. Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara dan juga dalam disertasi Prof. Dr. Azyumardi Azra tentang Jaringan Ulama Timur Tengah, menuliskan sejarah masuknya Islam ke Kepulauan di Nusantara.
Para sejarawan sepakat wilayah Asia Tenggara disebut sebagai The Most Important Center of Human Civilization. Sebab wilayah ini menjadi jalur yang selalu dilalui oleh para pedagang. Misal, ketika orang Irak ingin ke China, pasti mereka melalui Selat Malaka, dan bertemu di Nusantara. Sehingga wilayah ini dikenal menjadi penghubung antara titik-titik peradaban dari jalur laut.
Penulis dari Arab, Masbudin, menuliskan bahwa kapal-kapal dari Muscat, Oman datang dari mulut Sungai Ghuang Zhou dengan barang dagangan dan cargonya menuju daratan. Ada juga catatan dari China yang menyebutkan bahwa sekitar tahun 676 M, sudah ada orang Islam di Nusantara. Ini menunjukkan bahwa masuknya Islam di Nusantara bahkan sebelum abad ke 6.
Lalu, proses penyebaran agama Islam itu dilakukan melalui masjid dan institusi – institusi pendidikan. Masjid serta lembaga pendidikan dan pesantren ini memegang peran penting dalam Islamisasi di Nusantara.
Menariknya, masjid dan pesantren-pesantren ini didirikan dengan berbasis Wakaf. Dengan wasilah wakaf pesantren inilah, salah satunya yang bisa membuat kita dan para nenek moyang kita memeluk Islam hingga saat ini.
Islam begitu cepat menyebar sebab dibawa oleh ulama-ulama berpengaruh, diantaranya di daerah Jawa ada Wali Songo dan keturunan dari Sultan Hamengkubuwono. Di tatar Sunda sendiri ada cucu dan keturunan dari Prabu Siliwangi.
Para ulama tersebut lah yang kemudian mendirikan wakaf masjid dan pesantren, lalu menyebarkan secara luas ke berbagai daerah.
(Sumber Foto : bwi.go.id)