Sahabat, kita kembali lagi merenung tentang amalan-amalan sehari-hari kita. Tentang shalat, zakat, shaum hingga haji. Ada orang yang sudah sampai tahapan mengerjakan yang wajib. Ada pula sudah sampai tahapan yang sunnah.

Salah satu yang kita kerjakan dalam hal sunnah adalah shaum. Tentu saja kalau yang wajib memang harus dilaksanakan. Kita sudah sekian lama kita melaksanakan shaum, kita mulai berfikir tentang hikmah dan rahasia-rahasia di balik shaum.

Setiap ibadah memiliki pesan moral, apa pesan moral shaum ? Pesan moal ibadah Ramadhan bisa tergambar misalnya dalam sebuah riwayat tentang seorang wanita yang di bulan Ramadhan kedapatan oleh Rasulullah wanita itu mencaci maki pembantunya.

Wanita itu dipanggil, “ Panggil wanita itu!” kata Rasul .Sesudah wanita itu datang disodori makanan, “Makanlah!” kata Rasulullah.

“Bagaimana mungkin ya Rasulullah aku sedang shaum?”

“Makanlah!” kata Rasulullah.

“Bagaimana mungkin ya Rasulullah, saya sedang shaum di bulan Ramadhan?”

Rasul yang mulia kemudian bersabda, “ Bagaimana mungkin engkau shaum namun mulutmu mencaci maki pembantuku ?”

Pembaca yang berbahagia, pesan moral ibadah shaum terbungkus dengan jernih dalam kisah ini, bahwa shaum itu bukan sekedar menahan lapar, menahan haus, dan menahan nafsu syahwat, namun shaum juga mengajarkan kita, agar kita menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang akan merusak ibadah shaum.

Jaga mulut dan tidak mencaci maki orang lain, jaga mulut untuk tidak ghibah, jaga mulut untuk tidak melakukan atau mengatakan kata-kata yang tiada berguna.

Shaum bukan saja mengantarkan kita menjaga diri dari makan dan minum, shaum juga mengajarkan kepada kita  satu pesan moral yang sangat tinggi yaitu menghargai sesama bahkan kalau dia pembantu kita, bahkan kalau orang tersebut  status sosialnya dibawah kita .

Ketika kita shaum kita jaga mulut kita jangan sampai menyakiti hatinya, bukankah kadang-kadang kita begitu mudah mengatakan kalimat-kalimat yang pedas kepada yang ada dalam penguasaaan kita?

Kepada pekerja yang bekerja di rumah kita, karyawan lapis bawah yang ada di kantor kita, yang kita tendang karena ribuan orang mengantri menggantikan mereka, kalau mereka mau keluar dari kantor mereka .

Kepada merekalah mulut kita harus dijaga, kepada orang-orang yang lemah di sekitar kita, kepada orang-orang yang ada dalam penguasaan kita, terutama mulut kita harus dijaga.

Jangan sampai kita shaum tapi mulut kita menyakiti sesama. Pesan moral ibadah shaum adalah berempati kepada orang-orang yang lemah, shaum kita mendidik kita untuk itu.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)

 

*Disarikan dari materi Ustadz Budi Prayitno dalam rubrik “Inspiring Journey” di Tabloid Alhikmah

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!