Siang itu, (8/4/2019), kantor Sinergi Foundation dipadati oleh sebanyak 100 orang siswa-siswi SMAIT Insantama yang tengah melakukan studi banding. Di sini, para siswa diberikan edukasi tentang ZIS dan wakaf produktif, serta program-program yang tengah dikembangkan Sinergi Foundation.

Muhammad Karebet Widjajakusuma, kepala lembaga SMAIT Insantama menegaskan bahwa dipilihnya Sinergi Foundation sebagai tempat studi banding adalah karena kiprahnya yang luar biasa dalam menyelesaikan program keumatan.

Misalnya program wakaf Firdaus Memorial Park, yang mengentas permasalahan mahal dan minimnya pemakaman bagi dhuafa. Atau, ada program Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC), di mana dhuafa bisa mendapat persalinan gratis. Kini, RBC tengah mengembangkan diri menjadi Rumah Sakit Wakaf Ibu dan Anak (RSWIA).

“Dari hal ini, kita bisa melihat, setidaknya ada dua kesamaan antara Insantama dan Sinergi Foundation dalam masalah keumatan. Segala ikhtiar yang dilakukan semata karena biiznillah (dengan izin Allah), dan binashrillah (dengan pertolongan Allah). Menyelesaikan masalah umat itu sulit, namun Sang Maha dengan segala Kuasa-Nya selalu memberikan jalan terbaik,” katanya.

Selepas studi banding ini, siswa-siswi ini akan bertolak ke Al Azhar University Mesir. Seperti telah diketahui, Al Azhar adalah representasi wakaf tersukses dan tertua di dunia. Studi banding ke Sinergi Foundation pun diharapkan agar para siswa bisa mendapat gambaran utuh tentang wakaf sebelum berkunjung ke Mesir. []

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!