Saat mendengar ungkapan ‘Wong Ndeso’, sebagian kita mungkin mengarahkan stigmanya pada penilaian negatif. Orang udik, kampungan, miskin, dan left behind, adalah beberapa stigma negatif yang sering muncul dan tersemat dalam frasa itu. Meski tentu hanya sebagian saja yang memandang begitu.

Persepsi tersebut bisa jadi berangkat dari tingginya angka kemiskinan di pedesaan. BPS per september 2019 mengungkap, persentase kemiskinan di Indonesia masih di dominasi oleh masyarakat desa yang, mayoritas bekerja sebagai petani, buruh tani, juga buruh bangunan.

Lahirnya Lumbung Desa juga berangkat dari fakta-fakta diatas. Lumbung Desa, sederhana namun menyimpan makna mendalam. Lumbung, tempat menyimpan hasil pertanian. Meski secara bahasa berarti seperti itu, namun program yang digagas oleh Sinergi Foundation ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan hasil pertanian.

Lebih lanjut, Lumbung Desa adalah ikhtiar untuk, salah satunya, menghapus persepsi “Wong Ndeso” yang melekat di masyarakat kita. Lumbung Desa adalah sebentuk upaya menghapuskan, atau setidaknya mengurangi angka kemiskinan di desa-desa di negeri tercinta ini dengan program pemberdayaan jangka panjang.

Lewat pembinaan, tak hanya di bidang pertanian, namun juga lewat usaha-usaha kecil yang bisa mendongkrak ekonomi warga desa. Insya Allah.

Ayo dukung ikhtiar ini dengan #SinergiZakat. Dari 2,5 % penghasilan kita, sekecil itu, tapi bisa mencipta manfaat yang luar biasa. 😉

Atau transfer ke :
Mandiri Syariah 700 097 4107
a.n Sinergi Foundation
BCA 008 305 3523
a.n Yayasan Semai Sinergi Umat

Hubungi Kami untuk info dan konfirmasi di:
Whatsapp/SMS 081 321 200 100
www.sinergifoundation.org

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!