Bisakah kita menyebutnya ironi, bila negara dengan 70% wilayahnya berupa lautan, namun menempatkan nelayan sebagai profesi paling miskin di negaranya?

Temuan ini didasarkan pada analisis data Survei Sosio Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2017 yang menyatakan nelayan adalah kelompok profesi paling kurang sejahtera di Indonesia.

Mutowib, seorang nelayan kecil dari Desa Bomo, Kec. Belimbingsari, Kab. Banyuwangi bertekad mengeluarkan para nelayan dari jerat kemiskinan. Sadar bahwa kemiskinan itu amat dekat pada kekufuran, ia pun membentuk kelompok masyarakat desanya untuk menciptakan gerakan yang membawa nelayan lebih berdaya dan sejahtera.

(Foto : Mutowib, Ketua Kelompok Masyarakat Nelayan Pantai Bomo, Nelayan binaan Sinergi Foundation)

Tahun 2019 lalu, ia membuat sebuah inovasi yang bisa mewujudkan cita-citanya. Inovasi tersebut bernama fishbank. Fishbank merupakan ekosistem buatan di bawah laut yang bertujuan untuk membentuk habitat baru. Tumbuhnya habitat ini, akan memudahkan nelayan menangkap ikan.

Fishbank ditanam di dasar laut yang tak jauh dari pantai. Kondisi ini bisa mengundang ikan-ikan untuk lebih dekat ke darat. Sehingga nelayan pun tak perlu jauh-jauh saat melaut dan bisa lebih menghemat bahan bakar kapal.

Nelayan di Pantai Bomo pun telah merasakan manfaat yang luar biasa. Gerakan Fishbank telah memunculkan semangat baru. Muthawib, sebagai ketua kelompok, berjibaku dengan menggandeng banyak orang untuk mendukung fishbank.

“Kami ingin membuat gerakan yang fokus pada bidang konservasi. Bagaimana kami bisa melestarikan pantai dan laut, sehingga aman dari abrasi. Terciptanya laut yang sehat, populasi ikan berlimpah, dan secara otomatis akan meningkatkan hasil tangkapan.”, ucapnya dengan penuh keyakinan.

(Foto : Lokasi penanaman Fishbank di dasar laut, tak jauh dari daratan)

Fishbank terbuat dari bahan yang mudah didapat dan sangat ramah lingkungan. Dari Fishbank, laut di sekitar Pantai Bomo pun menjadi lebih asri. Kemudian munculah inisiatif untuk memaksimalkan potensi pariwisata di pantai tersebut. Semua nelayan bergerak untuk membuat pantai lebih rindang dengan penanaman cemara yang didukung oleh masyarakat setempat.

Pantai Ria Bomo yang semula gersang, kini menjadi lebih rindang. Kelompok nelayan pun bahu membahu menghidupi pantai dengan membangun pelataran dan pendopo untuk menarik minat pengunjung. Muthawib pun mengajak istri-istri nelayan yang semula pengangguran, untuk mendirikan warung-warung kecil di pinggir pantai.

(Foto : Kondisi Pantai Wisata Ria Bomo)

Empat tahun berjalan, pengunjung yang datang pun semakin meningkat. Alhasil, tentu saja pendapatan nelayan dan istrinya pun turut meningkat.

“Kalau dulu aktivitas nelayan itu masih primitif, setelah pulang melaut ya istirahat di rumah makan tidur. Tapi sekarang insya Allah lebih berdaya, bukan hanya secara ekonomi tetapi juga secara spiritual. Karena waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan untuk beribadah jadi lebih banyak.” ucap Muthawib.

Bersama nelayan Bomo, Muthawib pun membuat gerakan sedekah rutin yang diberi nama “Cahaya Sedekah Nelayan”. Mereka mengumpulkan sebagian penghasilan untuk disedekahkan. Hasilnya pun disalurkan untuk keluarga nelayan yang butuh bantuan setiap bulannya. Mulai dari bantuan sembako hingga bantuan Pendidikan bagi anak nelayan. Ini menjadi medio bagi nelayan untuk tidak hanya semangat meningkatkan penghasilan semata, tetapi juga bersemangat untuk menebar dampak positif bagi sekitarnya.

(Foto : Kencleng program Cahaya Sedekah Nelayan yang terpasang di warung-warung milik istri nelayan di pinggir Pantai Bomo)

Semua berawal dari fishbank. Ini bukan sekadar alat untuk menangkap ikan yang lebih ramah lingkungan saja. Lebih jauh, di dalamnya terselip semangat untuk mengangkat derajat orang-orang yang selama ini terpinggirkan di negeri yang lautnya kaya.

(Foto : Mutowib dan para nelayan di Desa Bomo)

Sinergi Foundation mengadopsi program Fishbank Indonesia sebagai bentuk dukungan untuk Muthawib dan para nelayan di seluruh Indonesia yang kerap tertatih berjuang menghidupi keluarga. Harapannya, akan ada lebih banyak nelayan yang menerapkan metode tangkap ikan dengan fishbank, membuat gerakan pemberdayaan yang bisa meningkatkan skill dan kapasitas nelayan sehingga terwujudnya masyarakat nelayan yang lebih sejahtera.

Kami butuh bantuanmu untuk turut mendukung gerakan ini dengan berdonasi melalui program fishbank. Donasi Sahabat akan disalurkan untuk :
– Pelatihan peningkatan skill untuk nelayan
– Pembuatan dan maintenance Fishbank
– Bantuan peralatan melaut seperti jaring, perahu, dsb.

—————————————–

Kisah Muthawib mengingatkan kita bahwa banyak anak bangsa yang mempunyai semangat mengabdi untuk masyarakat dengan segala keterbatasannya. Mereka adalah “Local Hero”, pahlawan masa kini yang patut kita dukung perjuangannya!

Kamu bisa berdonasi dengan cara:

1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Isi data dan pilih metode pembayaran
4. Transfer donasi sesuai instruksi

 

Disclaimer : 20% Dana yang terhimpun melalui program ini, juga akan disalurkan untuk kegiatan syiar dakwah kelembagaan, sebagaimana yang tercantum dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan.