Di bulan Sya’ban, muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah. Seperti melaksanakan shalat sunnah, dzikir, istighfar, bersedekah dan terutama shaum sunnah.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Terkadang Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hal ini menunjukkan betapa Rasulullah begitu sungguh-sungguh dalam mempersiapkan dalam menyambut Ramadhan. Karena Ramadhan bukan sekadar berpuasa menahan lapar dan dahaga saja. Ustadz Adi dalam kajiannya juga menyampaikan hal serupa.
Beliau bahkan menekankan untuk banyak beribadah dan mengidupkan malam di bulan Sya’ban agar Ramadhan kita lebih berkualitas. Sehingga begitu masuk tanggal 1 Ramadhan, kita sudah siap secara lahir batin untuk bershaum dan menambah pahala melalui amal shaleh.
“Saat memasuki awal Ramadhan, sudah bisa menunaikan dengan baik. Bukan latihan lagi,” jelas Ust. Adi dalam video kajiannya.
Sahabat, mumpung masih di bulan Sya’ban, yuk kita ilmui, benahi, dan persiapkan diri kita sebaik mungkin dalam menyambut bulan Ramadhan. Sebab bisa jadi, inilah Ramadhan terakhir kita untuk beramal shaleh dan bertaubat memohon ampunan.
KLIK bit.ly/RamadhanSiapBeramal untuk menambah amalan sedekahmu di bulan Ramadhan nanti