Dinasti Salahuddin Al Ayyubi dan Nuroddin Zanki dikenal dengan jihadnya yang besar dalam membendung gempuran musuh-musuh Islam dari kalangan Pasukan Salib dan Sekutunya.
Disamping itu, dua dinasti ini tidak melupakan peran utamanya dalam menata urusan dan memperbaiki keadaan rakyat. Bahkan sebagian besar amir pada dua dinasti ini sangat memperhatikan pembangunan wakaf dan penggalangannya. Mereka juga menjadi dua tokoh pencetus Wakaf Irshad, wakaf dari negara untuk kepentingan sosial (seperti yang pernah dibahas di postingan tentang Wakaf Irshad)
Di bidang pendidikan, ada ratusan sekolah wakaf bagi para pelajar yang mencari ilmu. Salah satu tujuannya adalah untuk meninggikan derajat umat Islam di bidang keilmuan. Di Mosul pada masa Zanki, ditemui banyak pusat-pusat pengajaran, pendidikan, dan pengembangan penulisan.
Panti asuhan bagi anak yatim termasuk dalam daftar wakaf terpenting dari Dinasti Zanki. Zanki mengangkat sejumlah pengajar untuk mendidik anak yatim umat Islam, dan mengalokasikan gaji kepada para pengajar untuk mencukupi kebutuhan mereka. Kebijakannya ini tidak hanya terbatas di Ibukota negara saja, yakni Damaskus, akan tetapi jangkauannya sampai ke Sinjar (Iraq) dan lainnya.
Menariknya, ada panti asuhan yang mendapat perhatian besar dari negara. Wakaf dialokasikan untuk menopang kehidupan anak-anak yatim dan membiayai kebutuhan sehari-hari termasuk pakaian mereka. Ini juga termasuk kebanggaan yang menakjubkan dari negeri ini.
Di antara sultan-sultan paling masyhur yang menghidupkan tuntunan wakaf keilmuan adalah Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Wakaf terpenting di Mesir di antaranya bahwa ia membangun sekolah di Kairo dengan dana wakaf.
Ayyubi juga mendirikan sekolah untuk Mazhab Hanafi dengan biaya besar. Sementara sekolah yang ada di Mesir yang dikenal di Zain An-Najjar, adalah sebagai wakaf untuk Mazhab Syafii dengan pembiayaan yang besar juga. Di Mesir, ia mendirikan Madrasah Al-Qamhiyyah, sekolah untuk Mazhab Maliki.
Dan masih banyak sekolah wakaf yang didirikan di masa dinasti ini yang tersebar di berbagai wilayah, Al-Quds Yerussalem, Kairo, dan lainnya.
(Source : “Masterpieces of Awqaf in Islamic Civilization” Karya Dr. Ragib As-Surjani)
