Coba bayangkan diri kita sedang ada di dalam kondisi seperti ini ; suami meninggal, punya 4 orang anak yang harus dinafkahi, hidup dengan berjualan kopi keliling di tengah krisis akibat pandemi?

Kira-kira begitu yang dialami bu Cucu Nia (43), sosok ibu single yang hidup bersama ke-4 orang anaknya. Sekitar 3,5 tahun yang lalu, suaminya meninggal dunia. Sebelum pandemi datang, ia bekerja sebagai penjual kopi keliling di alun alun dengan penghasilan Rp. 50 ribu sampai 60 ribu per hari.

Sejak wabah covid-19 merajalela, tentu Sahabat bisa membayangkan apa yang terjadi. Pernah suatu waktu dagangannya tak ada pembeli sama sekali. Selain berjualan kopi, berbagai upaya bertahan hidup pun dilakukan, seperti menjual berbagai barang yang masih bersisa di rumahnya ; tabung gas dan peralatan bekas lainnya.

Bu Cucu Nia adalah cerminan Kartini masa kini yang berjuang menafkahi anak-anaknya seorang diri. Di luar sana, masih banyak ibu-ibu single lainnya yang bernasib sama dan butuh kepedulian kita.

Sahabat, pandemi belum usai. Semakin lama situasi ini berlangsung, entah berapa banyak orang-orang yang harus tertatih menjalani hidupnya.

Insya Allah, tim SF akan berupaya menelusuri para mustahik yang memiliki nasib serupa dan layak dibantu lewat #Sinergikebaikan para donatur.

Yuk sinergi dan tebar bantuan bagi sesama yang kesulitan!

KLIK DONASI:
bit.ly/sinergilawancovid19

Donasi via transfer :
Bank Syariah Mandiri 700 546 3108 a.n Sinergi Foundation

Hubungi kami untuk info da konfirmasi di :
Whatsapp/SMS 081 321 200 100
www.sinergifoundation.org

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!