Sebagai salah satu instrumen dalam ekonomi Islam yang memiliki potensi menyejahterakan umat, contoh-contoh wakaf produktif di Indonesia telah banyak dipraktekkan berbagai lembaga di berbagai sektor.

Contoh-contoh wakaf produktif di Indonesia tersebut tersebar di bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, sosial, dan bidang-bidang strategis untuk kemaslahatan umat lainnya.

Perkembangan contoh-contoh wakaf produktif di Indonesia sudah jauh lebih baik dibanding dekade-dekade sebelumnya, di mana wakaf hanya dikenal berbentuk tanah tak terpakai, dan untuk kegiatan ibadah (masjid) atau kuburuan saja.

Seiring bergulirnya waktu, pemahaman masyarakat atas wakaf meningkat, sehingga banyak pula yang sadar pentingnya memproduktifkan aset wakaf agar manfaatnya mengalir lebih deras.

Karena hakikatnya, wakaf sendiri merupakan suatu instrumen sosial yang harus dimanfaatkan dengan produktif sehingga menghasilkan manfaat atau nilai ekonomi tertentu. Itulah mengapa namanya wakaf produktif.

Dalil wakaf produktif sendiri merujuk pada hadits Rasulullah SAW kepada Umar bin Khattab, “Bila engkau suka, engkau tahan (pokok) tanah itu, dan engkau sedekahkan (hasilnya),” (HR Muslim)

Lalu apa saja contoh-contoh wakaf produktif di Indonesia? Berikut ini adalah prakteknya di masa kini, dan telah menjadi rujukan bagi lembaga sosial lainnya untuk mengembangkan potensi wakaf.

1. Pesantren Gontor

Jika membincang wakaf produktif, tak afdhol rasanya jika tidak membahas Pesantren Gontor. Lembaga pendidikan satu ini telah lama dikenal mengelola wakaf produktif, yang hasilnya dimanfaatkan untuk pendidikan santri.

Mulanya, Pesantren Gontor memiliki aset berupa tanah. Aset tersebut lalu dibangun koperasi, sawah, penggilingan padi, hingga percetakan. Bahkan usaha percetakannya disebut sangat menghasilkan, dan berkontribusi memberikan laba Rp1 miliar per tahun.

Hasil dari usaha-usaha tersebut disalurkan untuk memenuhi sarana dan prasarana pondok pesantren. Sebagiannya dipakai pula untuk meringankan SPP santri, sehingga biaya pendidikan di sana sangat murah.

2. SPBU Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan lembaga yang cukup aktif mempraktekkan wakaf produktif. Salah satu asset mereka yang paling fenomenal adalah berdirinya SPBU berbasis wakaf di Lumajang.

SPBU tersebut ramai melayani 32 ton per hari. Dari hasil keuntungannya, dipakai untuk mendanai operasional gerakan dakwah Muhammadiyah dan santunan bagi masyarakat membutuhkan.

3. Wisata Berbasis Sinergi Foundation

Salah satu contoh-contoh wakaf produktif di Indonesia yang ‘kekinian’ bisa kita tengok di Sinergi Foundation. Sebab mereka banyak mempraktekkan wakaf produktif di bidang-bidang yang menyedot minat masyarakat, yaitu wisata dan kuliner.

Sejak 2016, Sinergi Foundation dikenal dengan aset wakaf produktif di RM Ampera Pasteur. Kini, bidang yang disentuh semakin bertambah, di antaranya wisata halal Teras Lembang.

Di Teras Lembang, masyarakat bisa berwisata atau outing di Kebun Anggrek, memanah dan berkuda, hingga pesantren lansia di Masjid Daarul Aulia. Hasil dari wisata ini digunakan untuk program sosial Sinergi Foundation.

Program sosial itu di antaranya: pendidikan gratis Kuttab Al Fatih Cileunyi, operasional pemakaman muslim Firdaus Memorial Park, hingga layanan kesehatan gratis Rumah Bersalin Cuma-Cuma.

Itulah contoh-contoh wakaf produktif di Indonesia. Kini prakteknya tak hanya meluas di berbagai sektor, tapi juga manfaatnya pun nyata terasa bagi masyarakat yang membutuhkan.

Klik di sini jika ingin berwakaf: bit.ly/sinergiwakaf. []

Assalamualaikum, Sinergi Foundation!