Membangun satu Lumbung Desa, artinya menanam akar ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia Indonesia kini berada dalam kondisi “gawat darurat”. Negeri agraris tapi impor beras, negeri tempe tapi krisis kedelai. Ironi pembangunan desa dan fenomena kemiskinan struktural di desa semestinya tidak terjadi dengan keunggulan komparatif dan kompetitif khususnya dalam bidang pertanian. Mestinya, desa menjadi daerah yang maju dengan…
5 Nilai Plus Green Kurban
Green Kurban mencoba dan berikhtiar melalui pengelolaan kurban untuk menghadirkan 5 nilai plus kurban Anda. Menebarkan. Pemerataan distribusi kurban merupakan bagian yang terus kami ikhtiarkan, untuk meminimalisir penumpukan kurban di satu lokasi saat di lokasi lainnya minim atau bahkan tidak ada pelaksanaan kurban. Melalui GreenKurban, kami mengantarkan hewan kurban ke berbagai daerah miskin, terpencil, rawan gizi, rawan akidah, konflik, dan wilayah bencana di seluruh Indonesia. Kami akan terus berusaha…
Menunaikan Amanah Penghijauan Dan Memandirikan Pesantren Melalui Green Kurban
Sebagaimana tema THK Dompet Dhuafa Jabar yakni Green Kurban, yang berkonsep dari setiap hewan kurban yang Anda titipkan akan turut ditanam 1 pohon sebagai upaya memakmurkan bumi, maka Dompet Dhuafa Jabar mendapat amanah untuk menanam 1.631 pohon, sebagaimana jumlah hewan kurban yang dititipkan oleh para muqarrib sebanyak 1.631 hewan kurban setara domba/kambing, Alhamdulillah, 1.631 bibit pohon ini telah…
Charity Upaya Penanganan Kasus Darurat Bagi Mustahik
Setelah kepergian suami tanpa kabar, Januari 2012, di usianya yang menjelang 40 tahun, Ibu Yuniroh divonis oleh dokter mengidap kanker rahim. Kekalutan pun menderanya. Memiliki seorang putra, tanpa pekerjaan, menumpang di rumah orang tua, dan mengandalkan pemberian keluarga untuk kebutuhan sehari-hari, Ibu Yuniroh tak tahu bagaimana membiayai pengobatannya. Harapan kesembuhan muncul saat Ibu Yuni terdaftar…
Ciptakan Lumbung Desa
Cara pandang pembangunan di negeri ini sudah lama keliru. Ibukota sebagai pusat pemerintahan seringkali diartikan, diyakini, hingga dipaksakan juga jadi pusat pembangunan. Sikap pandang ini akibatnya menular kepada ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten, dan kota madya yang mereplika jadi pusat kebijakan sekaligus pusat pembangunan. Walhasil,konsentrasi pembangunan kini sungguh-sungguh terpusat di kota-kota. Terjadi kepincangan pembangunan, ketidakadilan…