Masih segar dalam ingatan kita tentang kabar banjir bandang yang menerjang wilayah Garut tahun 2016 silam. Derasnya air menggulung kediaman warga dengan membawa beragam material dari gunung. Lumpur, batang pohon, hingga sampah. Benar-benar pemandangan yang mengerikan.

Hal tersebut terjadi akibat berkurangnya jumlah pohon sehingga tanah tak lagi mampu menyerap air hujan. Guna memperbaiki ekosistem alam, Sinergi Foundation kembali melaksanakan aksi penanaman di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk, tepatnya di Desa Surabaya Limbangan Garut, Rabu (10/4/2019). Tak kurang dari 1000 bibit bambu ditebar pada tahap II ini.

Kali ini tak hanya warga Desa Surabaya saja yang berpartisipasi, tapi juga diikuti 30 anggota Pramuka dari tingkat SMP dan SMA. Serta beberapa komunitas di Bandung, diantaranya; Komunitas Koalisi Pemuda Hijau Jawa Barat (Kophi), Keluarga Mahasiswa Pelajar Karawang (Kempaka) Bandung Raya, dan BEM Universitas Muhammadiyah Bandung.

Adapun jenis bambu yang ditanam bambu haur koneng, bambu haur hijau, bambu betung, dan bambu tali. Bambu dipilih karena dinilai cocok memperbaiki kondisi hulu sungai. Jenis tanaman ini memiliki sifat perakaran yang serabut, sehingga mampu mengurangi resiko erosi, banjir, dan longsor.

Terlebih, bambu juga sangat bermanfaat sebagai filter air, sebagai tanaman hidup maupun ketika dibuat arang, sehingga air menjadi jernih. []

Assalamualaikum, Sinergi Foundation!