Kehidupan tak selalu berlimpah harta dan kebahagiaan. Adakalanya, rezeki terasa sempit dan duka datang menyapa. Layaknya sebuah roda berputar, kadang berada di atas, kadang berada di bawah.

Walaupun begitu, kebaikan sebisa mungkin terus dikerjakan. Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah, “Saat sulit tetap sedekah, saat lapang juga bersedekah. Jika berada dalam keadaan lapang, ia perbanyak sedekahnya. Jika dalam keadaan sulit, ia tetap berbuat baik walau sedikit.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hlm. 148)

Bagaimana kita bisa bersedekah jika kebutuhan diri sendiri saja tidak cukup? Nah, ternyata di sinilah letak keajaiban sedekah.

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS At Thalaaq: 7)

Sahabat, sesungguhnya sedekah bisa membuat rezeki yang sedikit sekalipun menjadi berkah, membuat yang sedikit menjadi cukup, dan yang sempit menjadi lapang. Lebih luas lagi, balasan kebaikan dari bersedekah melalui karunia kesehatan, ketenangan jiwa, kebahagiaan, maupun bentuk kemudahan hidup lainnya, insya Allah..

www.sinergifoundation.org

Assalamualaikum, Sinergi Foundation!