SF-UPDATES,– Tahun ini, saya kembali mendapat amanah untuk menyalurkan bantuan beasiswa Sekolah untuk Semua (SUS) dari Sinergi Foundation. Penerima manfaat beasiswa berjumlah 17 orang yang berasal dari 7 desa yang berada di kecamatan Kumun Debai Provinsi Jambi. Survey ke kediaman calon penerima beasiswa di 7 desa tersebut saya lakukan selama 3 hari.
Proses pembayaran bantuan ke sekolah-sekolah tempat para penerima manfaat mendaftarkan diri saya amanahkan kepada kakak sepupu saya karena pada waktu pembayaran saya sudah tidak berada di Jambi lagi. Tapi meskipun hanya dapat melihat raut wajah para penerima melalui foto , saya merasa sangat bahagia. Mungkin inilah rasa indahnya berbagi, kebahagiaan tidak hanya dirasakan penerima, tetapi saya sebagai penyalur pun merasa sangat bahagia.
Salah satu rumah yang saya survey pada tanggal 3 Juli 2017 adalah kediaman Lioni. Anak bungsu dari 3 bersaudara. Sudah 3 bulan ayahnya meninggal dunia, setelah selama setahun sebelumnya mengalami kelumpuhan dan tidak dapat berbicara. Kakak laki-lakinya yang berusia 19 tahun mengalami sindrom akibat panas tinggi pada usia balita.
Selama 2 tahun terahir ibunda Lioni harus menjadi tulang punggung keluarga karena selain mengurus ayah dan kakaknya yang lumpuh, beliau juga harus membiayai biaya sekolah Lioni dengan menjadi buruh tani di sawah. Di tengah keterbatasan, Lioni dan kakak perempuannya memiliki cita-cita yang luar biasa. Elsa, kakak tertua Lioni sedang menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor dengan beasiswa bidik misi. Lioni sendiri adalah siswi berprestasi yang aktif berorganisasi di sekolahnya. Ibu Lioni mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah membantu biaya sekolah anaknya melalui Sinergi Foundation.
Ditulis oleh reporter program Sinergi Foundation, Agung Mubaroqan Fitro