Sekelumit kisah itu mengisi perjalanan penyaluran program Sinergi Foundation pada Ramadhan 1438 H. Sebuah upaya merangkai senyum sederhana para kaum papa yang disertai doa tulus, mengharap langkah-langkah kehidupan terus berlanjut.
Dinding-dinding ruangan itu berwarna merah muda. Binar terangnya mengelabu, seiring dengan catcatnya yang mulai mengelupas. Suminarni berdiri di muka pintu. Bersenandung, sesekali membelai bayi dipangkuannya yang terlelap tidur. Pelan-pelan, ia memasuki kamar, menidurkan puterinya di kasur yang bertumpuk-tumpuk di sudut ruangan.
Ketika Tim Grebek Rumah Bersih RBC Sinergi Foundation datang, ia tengah terduduk di lantai. Kamar yang telah ia tinggali selama empat tahun itu hanya menyisakan sedikit ruang untuk sekadar menyelonjorkan kaki. Seluruh ruangan padat diisi perabot. Lemari pakaian, rak, dan peralatan masak. Fungsi-fungsi tempat tidur, dapur, juga ruang tamu tumplek dalam ruangan 2×3 meter itu.
Tim Grebek RBC mengutarakan maksud kedatangan mereka ke kontrakan Suminarni. “Kami ada titipan rezeki dari para kaum peduli, untuk dibagikan kepada member-member dhuafa RBC,” ujar Tita Yulia, koordinator kegiatan Grebek Rumah Sehat RBC, pada permulaan Juni lalu.
Dalam kegiatan ini, para dhuafa diberi paket #BerbagiBingkisanBergizi berupa makanan-makanan sehat, seperti susu, buah-buahan, telur, dan multivitamin anak; juga seperangkat alat-alat kebersihan yang menunjang keresikan rumah mereka.
Selain itu, tim RBC pun sekaligus melakukan penyuluhan kesehatan bertema Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Penyuluhan ini memuat 10 tips bagi mereka dalam membina rumah sehat, di antaranya: persalinan oleh tenaga medis, memberi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik, dan tidak merokok.
Ruang kecil tersebut seketika terisi isak haru Suminarni. Tak henti ia mengucap tahmid. “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah .. Terima kasih Sinergi Foundation dan para donatur telah membantu saya dan keluarga,” katanya.
Sekelumit kisah itu mengisi perjalanan penyaluran program Sinergi Foundation pada Ramadhan 1438 H. Sebuah upaya merangkai senyum sederhana para kaum papa yang disertai doa tulus, mengharap langkah-langkah kehidupan terus berlanjut.
Tak hanya berhenti di RBC, Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) pun turut bergerak merangkul kaum pinggiran. SPM membentuk komunitas orang tua anak penyandang epilepsi. Koordinator SPM, Nenon Saribanon mengatakan para orangtua anak penyandang epilepsi, terkadang merasa hanya dirinya sendiri yang berjuang melakukan pengobatan untuk sang buah hati.
“Dengan adanya komunitas, mereka bisa saling sharing informasi dan saling menguatkan. Sampai saat ini belum ada komunitas yang mewadahi orang tua penyandang epilepsi,” kata Nenon.
Selain itu, kegiatan tahunan kedua kali ini diisi oleh Nasir Jatmika pakar Akupresur yang sangat mendalami perihal penyakit Epilepsi. Peserta mendapatkan edukasi materi cum cerita tentang apa dan bagaimana menangani penyakit epilepsi. Pun, dalam kesempatan ini, SPM juga memberikan sejumlah santunan, berupa paket #Berbagi Buka Shaum dan paket #Berbagi Bingkisan Bergizi kepada mereka.
Salah seorang penerima manfaat, Ummu Adam bersyukur dengan adanya kegiatan ini. “Anak saya sudah menderita epilepsi selama 12 tahun. Alhamdulillah, dengan bantuan Sinergi Foundation, beban saya membeli obat yang harganya melangit teringankan. Apalagi sekarang ada komunitas, saya bisa berbagi pengalaman dengan sesama orang tua penyandang epilepsi,” katanya.
Lain hal dengan program Ramadhan di Lumbung Desa. Sinergi Foundation menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk 65 petani dhuafa mitra Lumbung Desa di Desa Kiara Sari Kecamatan Compreng Kabupaten Subang, Senin (12/6/2017).
Ketua Lumbung Desa Madani Compreng ustaz Caresin Khoerudin mengapresiasi Sinergi Foundation yang telah lama melakukan pembinaan kepada para petani dengan mengembangkan program Lumbung Desa.
“Acara ini merupakan silaturahim kita dalam rangka bersinergi. Lumbung desa ini merupakan milik kita semua, para petani, ibu-ibu di sini, karenanya kita rawat Lumbung Desa ini untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Selain di Lumbung Desa Compreng, penyaluran THR untuk Petani juga dilakukan di Lumbung Desa Cigalontang Tasikmalaya, dan Lumbung Desa Ciwangi Limbangan Garut. Sinergi Foundation membagikan sejumlah paket di antaranya: #Berbagi Buka Puasa, #Berbagi THR Petani, #Berbagi Kado Lebaran Yatim.
CEO Sinergi Foundation mengakui bahwa Ramadhan menjadi momen yang cukup menantang bagi SF untuk beraksi menciptakan solusi atas permasalahan orang-orang pinggiran. Ima mengatakan, SF ingin mencoba untuk terus mengajak seluruh komponen bangsa, terutama kaum Muslimin, untuk tak berhenti berbagi manfaat untuk negeri. Sekecil apa pun itu, maka nilainya sungguh berharga di mata sesama yang membutuhkan.
Pun, melalui headline kampanye “Jadikan Zakat dan Sedekah Pembedamu”, yang dibingkai dalam tema #BerbagiBersinergi, sambung Ima, SF tak hendak menggurui/mengajari segenap kaum peduli.
“SF sebatas mencoba untuk terus mengajak umat Islam, untuk tak berhenti berbagi manfaat pada sesama. Sekecil apapun itu, maka nilainya sungguh berharga di mata mereka yang membutuhkan. Dan mudah-mudahan di mata Allahu Ta’ala, kelak. Aamiin,” tandas Ima. (agh)