Sahabat, selain di bidang pertanian, Sinergi Foundation juga memberdayakan masyarakat desa, dengan membudidayakan bibit bambu. Melalui program Lumbung Desa, keluarga petani diharapkan terberdayakan dan bisa merasakan nilai tambah dari bambu.

“Bambu bisa dijadikan produk souvenir, kerajinan tangan, bungkus makanan, bahkan pangan rebung di rumah makan,” kata CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan.

Sementara itu, menurut mitra Lumbung Desa, Hasanudin, ada banyak jenis bambu yang dibudidayakan. Jenis bambu yang sering kita temui yaitu bambu haur, tali, ater ,betung, gombong, temen, tamiang, hitam.

Ada pula bambu dengan karakteristik daging batangnya yang tipis, seperti bambu Bali kuning, Tamiang dan Gunar.

Setiap hari, masyarakat diajak melakukan treatment untuk bambu-bambu ini. Sebab selama ini masyarakat hanya membiarkan bambu tumbuh secara alami, padahal potensi bambu di Selaawi sangat luar biasa.

“Cara treatmentnya, misal seusai ditanam, ada bambu yang mengalami stress sehingga daunnya sebagian kering dan mengelupas. Untuk antisipasinya selain dilakukan penyiraman juga dilakukan pemotongan daun dan batangnya yang kering dengan bertujuan selai untuk keindahan juga untuk mempermudah tumbuh tunas (rebung) dan daun baru,” kata Hasanudin.

Pengetahuan tentang bambu ini terus ditanamkan pada masyarakat, sebagai bekal membudidayakan bambu kelak. Para pendamping Lumbung Desa pun terus mencari model pembibitan terbaik, sehingga ketika nanti ditanam secara massif, masyarakat bisa lebih mudah menggarapnya.

Dan sahabat, semua aktivitas di Lumbung Desa ini didanai dari #SinergiZakat kita. Yuk wujudkan kesejahteraan bagi para petani dengan ber-#SinergiZakat. []

Assalamualaikum, Sinergi Foundation!