“Kriiingg, kriiingg!”

Bunyi telepon membelah malam. Nyaring, memecah sunyi. Padam, lalu kembali memekakan telinga. Satu kali, dua kali, bahkan hingga puluhan kali meraung-raung. Di tengah lelap, insting pejuang seorang tim pemulasaraan haruslah tajam. Suara telepon di tengah malam, berulang-ulang pula, pastilah darurat. Dan acap kali mengangkat, memang itu panggilan dari seseorang yang memerlukan bantuan. Entah dari seseorang yang kerabatnya meninggal mendadak, atau bahkan dari seseorang yang ingin jenazah anggota keluarganya diangkut hingga seberang pulau sana.

Seperti malam itu. Pada tanggal 14 April 2018 tepat pukul 23.00, tim pemulasaraan Firdaus Memorial Park (FMP) akan mengantarkan jenazah dari kalangan kurang mampu ke Kampung Cipaku Desa Gununghalu, Kec. gununghalu, Bandung barat.

Jenazah itu adalah Pebi Sepianto, seorang pasien yang lama menderita kanker darah. Penyakit itu telah menjangkiti Pebi selama 17 tahun, hingga malam itu Allah mencabut rasa sakit dari tubuhnya dengan mengizinkan Pebi menghembus nafas terakhir. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Semoga amal ibadah Pebi diterima di sisi-Nya, dan rasa sabar selama ditimpa penyakit mampu mengugugurkan dosa-dosa Pebi. Aamiin ya Mujiibassailiin..

Itulah salah satu kisah dari banyak lagi pengalaman tim pemulasaraan FMP. Tak mengenal batas, 24 jam berkhidmat kepada umat, dari semua kalangan.

“Doakan agar kami bisa terus melayani kepentingan umat,” kata Disto, salah seorang tim pemulasaraan FMP.

Tim pemulasaraan FMP siap melayani secara cuma-cuma. Dimulai dari pengantaran jenazah dengan ambulans, memandikan, mengkafani, hingga penguburan.

Mari bantu tim pemulasaraan FMP menebar manfaat lebih banyak lagi.

Transfer donasi Anda ke:

Mandiri 130 000404 0450 a.n Semai Sinergi Umat

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!