Meskipun dua wilayah ini relatif jauh dari wilayah Islam di Timur, tetapi para amir, sultan, orang kaya, serta para dermawan muslimin di wilayah ini juga menaruh perhatian terhadap wakaf, karena tahu betul wakaf bisa memberikan kontribusi besar bagi kemaslahatan umat.

Ajaran Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib (Afrika Utara) pada 184 H (642 M). Setelah melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang meliputi Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai Islam pada awal abad ke-8 M.

Wilayah Andalusia (Spanyol) lebih dulu tersentuh Islam sejak masuknya Abdurrahman bin Muawiyah Ad-Dakhil pada tahun 138 H.

Wakaf-wakaf yang pernah ditunaikan oleh penduduk Magrib dan Andalusia termasuk peninggalan paling mengagumkan dari dua peradaban ini.

Orang-orang Eropa di abad pertengahan menganggap Andalusia sebagai bangsa dengan kemanusiaan paling luhur di dunia. Juga, banyak orang Eropa yang bermimpi ingin pergi ke Andalusia dengan tujuan mendapatkan ilmu atau memperbaiki kehidupan sosialnya.

Wakaf memberikan kontribusinya yang signifikan dalam membangun peradaban Islam di Magrib dan Andalusia dengan pendanaan dari Baitul Mal Negara dan dana umum yang dialokasikan untuk proyek-proyek pengembangan besar.

Wakaf di masa ini banyak dialokasikan untuk pengawasan daerah perbatasan dan basis pertahanan.

Di Andalusia, operasi militer untuk menghadapi pasukan salib terjadi dalam waktu yang panjang. Oleh karena itu para khalifah Bani Umayyah sangat antusias untuk memperbanyak wakaf yang ditujukan bagi penduduk wilayah perbatasan.

(Source : “Masterpieces of Awqaf in Islamic Civilization” Karya Dr. Ragib As-Surjani)

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!