SF-UPDATES,– Pelajaran hidup bisa didapatkan bahkan dalam keseharian yang tampak biasa. Kali ini, bidan Risya akan berbagi hikmah yang didapatnya ketika membantu proses persalinan salah seorang member Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC), Selasa (22/8/2017). Berikut cuplikannya:
Alhamdulillah, telah lahir seorang bayi berjenis kelamin perempuan, pada hari Senin pukul 19.38. Setiap persalinan memiliki ceritanya masing-masing, baik secara medis ataupun cerita dibalik itu. Seperti yang terjadi pasien yang aku tolong tadi malam. Ibu itu kesakitan karena kontraksi sejak jam 04.00 subuh. Setiap kali pemeriksaan, dia selalu bertingkah seperti anak yang takut disuntik, menangis bahkan berteriak. Memang lazim dilakukan oleh perempuan yang sedang dalam kala persalinan. Hanya biasanya ada seorang suami yang menenangkan atau memberikan support mental, tapi lain halnya dengan pemandangan tadi malam.
Setelah ditenangkan akhirnya pasien itu bisa menjalani setiap kontraksi dan persalinan dengan lancar. Bayinya diadzani oleh kakek bayi tersebut, dimana biasanya dilakukan oleh ayah bayi. Setelah ditanya kemana ayahnya ternyata dia sudah meminggal sejak bayi berusia 4 bulan dalam kandungan. Astagfirullah, hatiku merasa bersalah karena menanyakan hal tersebut dan aku tidak dapat membayangkan kalau aku yang di posisi ibu itu, “maaf bu, aku benar-benar tidak tahu,” kata ku dalam hati.
Maa Syaa Allah, berarti ibu ini hebat, dia sudah melewati ujian yang begitu besar di usia yang masih muda. Tetapi Allah pasti tidak akan membebani seseorang diluar kemampuan hamba-Nya, seperti yang diterangkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 286.
Singkat cerita, aku banyak ngobrol dengan ibu ini, bukan untuk mengorek lukanya tetapi untuk belajar bagaimana dia melewati ujian tersebut. Ternyata penyebab suaminya meninggal adalah kecelakaan kerja, saat dia masih bekerja sebagai buruh bangunan, dan dalam keadaan membetulkan aliran listrik, disitulah persitiwa itu terjadi. “Mungkin kalau ayahnya ada, dia pasti senang”, begitu katanya sambil tersenyum. Lalu harapan untuk anak pertamanya ini, dia ingin anaknya menjadi anak sholihah dan penurut bagi orangtuanya. Aamiin.
PS: Pelajaran bukan hanya tentang materi yang didapatkan di bangku formal pendidikan, tetapi juga bisa dari lingkungan sekitar, dan itu merupakan pelajaran hidup yang banyak menjadi contoh untuk hidup kita kedepannya. []