Kemenangan Maroko atas Portugal dalam even Piala Dunia 2022 menyedot banyak perhatian dunia. Pasalnya, untuk pertama kalinya, negeri berjuluk Al Maghribi itu masuk ke babak semi final. Ditambah, negara Maroko ini merepresentasikan negeri muslim.

Mungkin masih banyak orang Indonesia yang belum mengetahui Maroko, dan ternyata ada sesuatu yang unik di sana. Salah satunya, keberadaan Universitas Qarawiyyin sebagai kampus tertua di dunia yang hingga kini terkategori sebagai lembaga pendidikan berbasis bisnis wakaf. Universitas Al Qawariyyin lebih tua dari beberapa universitas di Eropa, sebut saja Oxford (1163) dan Cambridge (1209) di Inggris, atau Sorbone (1253) di Prancis.

Sejarah Universitas Tertua Berbasis Wakaf

Awalnya, Universitas Al Qawariyyin merupakan masjid yang diwakafkan Fatimah Al Fihriyah. Sejak 859 Masehi, masjid yang berlokasi di Fez, Maroko ini meluas fungsinya menjadi pusat aktivitas belajar-mengajar untuk publik. Hal itu dikuatkan dengan disumbangkannya perpustakaan pribadi keluarganya untuk kepentingan publik, utamanya jemaah masjid. Perpustakaan itu merupakan salah satu yang termegah di Afrika Utara.

Masjid tersebut berdiri pada masa Dinasti Idrisi menguasai Maroko. Setelah kematian Fatimah pada 880, para sultan sambung-menyambung memberikan dukungan bagi keberlangsungan kegiatan akademik di Al-Qarawiyyin.

Pada 956, Khalifah Abdurrahman III dari Kordoba memperbaiki masjid beserta madrasah di sekitarnya. Pada 1135 Sultan Ali bin Yusuf dari Dinasti Almoravid memperluas kompleks masjid dan madrasah tersebut hingga mencapai tiga ribu meter persegi.

Peningkatan kualitas juga tidak hanya dari segi infrastruktur. Namun juga ketersediaan referensi. Maka pada 1349, Sultan Abu Inan Faris memperkaya perpustakaan Al-Qarawiyyin dengan koleksi pribadinya. Di antara buku-buku yang terdapat di sana adalah kumpulan hadis sahih tulisan Imam Malik, Sirat Ibnu Ishaq dari abad kesembilan, salinan Alquran pemberian Sultan Ahmad al-Mansur adz-Zhahabi tahun 1602, dan salinan asli buku karya Ibnu Khaldun, Kitab al-Ibar, tahun 1396.

Sampai sekarang, ada lebih dari empat ribu manuskrip, termasuk kitab-kitab hadis dan Alquran dari zaman keemasan Islam, tersimpan rapi di sana. Masjidnya mampu menampung hingga 22 ribu orang jamaah. Hingga kini, masyarakat tetap mewakafkan aset dan potensinya untuk Al-Qarawiyyin.

Sahabat, inilah luar biasanya manfaat wakaf yang terus bermanfaat bagi umat. Maka tak heran, aliran pahala dari wakaf produktif akan terus mengalir meski ajal telah menjemput.

Jangan lupa untuk selalu memilih nazhir wakaf yang terpercaya, Salurkan wakaf melalui Sinergi Foundation, Lembaga Nazhir Wakaf Nasional Resmi

>>> KLIK WAKAF <<<

[]

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!