Alhamdulillah, 14 tahun sudah perjalanan Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) melayani umat. Jejak langkah yang tak sebentar, hingga dengan pertolongan Allah, mampu menuntaskan 163.067 layanan kesehatan dan 7.720 persalinan bagi para dhuafa.
Hadir sejak 2004 silam lalu, Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) senantiasa berkomitmen memberikan akses kesehatan yang prima tanpa berbayar bagi kalangan tak mampu. Pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan, pemberian makanan bergizi, senam hamil, hingga persalinan.
Selain menyediakan pelayanan kesehatan, pun beragam kegiatan disiapkan guna membekali ibu untuk menaikkan ekonomi keluarga dan menguatkan keimanan. Salah satunya dengan mengadakan silaturahim member dan kader secara rutin.
Menghadirkan pembicara parenting atau Ustadz dalam setiap pertemuannya, RBC berusaha menanamkan nilai-nilai keislaman dalam pola mengasuh anak. Tak hanya itu, pun dalam kajian turut memberikan kekuatan baru agar ibu senantiasa tegar dalam menghadapi permasalahan keluarga.
Risya, salah seorang bidan, mengakui bahwa ia mengalami banyak pelajaran berharga yang menyentuh hati kala bekerja di RBC. Pelajaran bukan hanya tentang materi yang didapatkan di bangku formal pendidikan, tetapi juga bisa dari lingkungan sekitar, dan itu merupakan pelajaran hidup yang banyak menjadi contoh untuk hidup kita kedepannya.
Ia menyaksikan bagaimana perjuangan seorang wanita berjuang tanpa suami yang telah meninggal. melewati ujian yang begitu besar di usia yang masih muda. Tetapi Allah pasti tidak akan membebani seseorang diluar kemampuan hamba-Nya, seperti yang diterangkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 286.
Atau malah, kisah menggores hati lain turut menjadi cerita perjalanan di RBC. Ada kisah Nurhayati, seorang member RBC yang tinggal di sebuah gubuk ringkih di Cijerah bersama suami dan ketiga anaknya. Sempat, ia selama delapan tahun tinggal di kuburan tak jauh dari tempat tinggalnya kini, karena keterbatasan biaya. RBC sempat membantu persalinan dan dana permberdayaan untuk keluarga Nurhayati.
Atau ada pula kisah Suminarni, member RBC yang meski kesulitan mengais hidup, masih mau bersedekah. Seribu dua ribu ia sisihkan setiap hari untuk bersedekah, tak lupa mengajak anak-suami untuk turut serta beramal. Meski mereka tak mampu, semangat berbagi masih berkobar. Tak ada kata kaya-miskin dalam berbagi.
Kisah-kisah tersebut mewarnai RBC selama 14 tahun. Kami masih berjuang menebar manfaat. Menjadi perantara para donatur dalam menolong kaum lemah. Mereka tidak sendiri, ada kami, ada Anda, yang bersedia mengulurkan tangan meringankan beban mereka.
Jazakumullah khairan katsiran untuk para donatur yang turut membersamai RBC tumbuh di tengah masyarakat. Terimakasih tak terhingga karena turut bersinergi bersama RBC dalam menyentuh lapisan masyarakat paling bawah di negeri ini.
Kedepannya, kami berharap sinergi itu tetap terjalin, tumbuh bersama untuk membangun ibu dan generasi yang lebih baik. Doakan kami terus amanah dan profesional, dan terus berbuat nyata bagi sesama yang membutuhkan. []