Sahabat, perlu diketahui, wakaf terbagi menjadi 3 macam. Di antaranya wakaf khairi, wakaf dzurri, dan wakaf musytarak. Ketiganya memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat.
Wakaf khairi adalah manfaat yang disalurkan untuk kesejahteraan umum. Sementara itu, wakaf dzurri adalah jenis yang manfaatnya bisa dinikmati oleh keluarga orang yang berwakaf.
Nah sahabat, hasil dari pengelolaan aset wakaf adapula yang disalurkan untuk kesejahteraan umum dan keluarga wakif lho. Kombinasi dari wakaf khairi dan dzurri ini kemudian dikenal sebagai wakaf musytarak.
Praktik Wakaf Musytarak
Ialah Umar bin Khattab yang pertama kali menerapkan konsep wakaf musytarak ketika mewakafkan tanahnya di Khaibar. Umar membagikan hasil pengelolaan tanah tersebut kepada kaum dhuafa dan kerabatnya.
“…Lalu Umar menyedekahkan (mewakafkan) tanah tersebut (dengan mensyaratkan) bahwa tanah itu tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan. Ia mewakafkan (hasilnya) kepada orang-orang fakir, sanak kerabat, budak, sabilillah, ibnu sabil, dan tamu. Tidak berdosa atas orang yang mengelolanya untuk memakan dari (hasil) tanah itu dalam batas-batas kewajaran atau memberi makan (kepada orang lain) tanpa menjadikannya sebagai harta milik.” (HR Muslim)
Praktik wakaf musytarak juga diterapkan di beberapa negara lain, misalnya Wakaf Syekh Omar bin Abdullah Bamadhaj yang hasil pengelolaan wakaf hartanya diberikan kepada keluarga di Singapura dan Hadramaut untuk kepentingan dhuafa, masjid, dan sekolah berbasis Islam.
Di Malaysia, praktik wakaf musytarak dilakukan oleh Johor Corporate. Perusahaan tersebut mewakafkan sebagian saham-saham perusahaan miliknya melalui Waqf An-Nur Corporate. Dalam ikrar wakaf disebutkan, manfaat wakafnya diberikan kepada Johor Corporate sebanyak 70% sebagai wakaf ahli, sabilillah sebanyak 25%, dan Majlis Agama Islam Johor sebanyak 5% sebagai wakaf khairi.
Keutamaan Wakaf
Segala jenis wakaf memiliki keutamaan yang sangat besar. Sebab, ia akan mengalirkan pahala abadi dan kekal bagi orang yang berwakaf (wakif) meski orang tersebut telah tiada.
Dalam haditsnya, “Apabila seseorang wafat, maka terputuslah semua amalan kecuali 3 hal: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan orangtua.” (HR Muslim)
Jika Anda ingin berwakaf, yuk tunaikan di sini >>> KLIK DI SINI <<< []