Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk meliputi Mesir, Suriah, Hijaz, Yaman, dan daerah di sepanjang aliran Sungai Eufrat.

Meski dilanda oleh berbagai peristiwa ekonomi dan politik yang berada dalam otoritas Dinasti Mamlukiyah, keberadaan wakaf di masa ini tetap mengagumkan.

Wakaf memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengentaskan krisis ekonomi, peradaban, dan pemikiran. Bahkan wakaf menjadi penopang yang kuat dalam menunjang kemajuan dan kebangkitan Dinasti ini. Apalagi, masih banyak peninggalan dinasti ini yang masih terjaga keberadaannya dan terlihat oleh mata, yang pada hakikatnya merupakan aset wakaf.

Di tataran sosial, kita mendapati wakaf prasarana, penjagaan daerah perbatasan dan pendirian panti seta wakaf lain yang diperuntukkan bagi kaum fakir miskin. Mereka mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menopang stabilitas sosial di masa kejayaan itu.

Yang menarik, seorang Sultan bernama Sultan Al-Mamluki Azh-Zhahir Pepirs mewakafkan pelayanan jenazah untuk fakir miskin. Wakaf ini bernama Tharha, yang bertujuan untuk megurusi jenazah fakir miskin dari mulai memandikan, mengafani, hingga menguburkan. Selain itu di masa ini, para pejabat juga sultan mewakafkan dana yang banyak untuk area pemakaman bernama Safah Qasiyyun di Damaskus.

Lembaga-lembaga pengawasan pada Dinasti Mamlukiyyah terutama Sultan sangat memperhatikan pemeriksaan kembali status wakaf pada setiap kurun waktu tertentu, terutama lembaga-lembaga wakaf besar yang berkecimpung dalam kemasyarakatan.

———————-

Konten ini adalah seri ke-9 dari konten “Keajaiban Wakaf dari Masa ke Masa”. Ikuti terus perkembangan wakaf dari masa ke masa untuk tahu peran wakaf dalam kejayaan Islam di postingan selanjutnya.

(Source : “Masterpieces of Awqaf in Islamic Civilization” Karya Dr. Ragib As-Surjani)

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!