Lembaga Wakaf Sinergi Foundation kembali menggelar Event Wisata Rohani (Tausyiah dan Tea Walk) di area Taman Wakaf Pemakaman Muslim “Firdaus Memorial Park”. Hadir pula Ketua Dewan Pembina SF, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl memberikan tausiyah kepada ratusan wakif.

Kegiatan diawali dengan kunjungan lokasi yang rencananya dijadikan Pesantren Tahfidz dan Masjid Al-Firdaus. Selain mendatangi kavling-kavling pemakaman yang sudah terisi, baik oleh muwaqif (pewakaf) atau masyarakat dhuafa.

“Masjid ini nanti akan berlokasi di km 106 point 300, dan akan terlihat dari jalan tol,” kata Direktur Program SF, Asep Irawan, Sabtu (30/07/2015). “Sejauh ini sudah terbebaskan seluas 5,5 hektar (ha), dan akan ada penambahan tiga ha akhir Desember nanti. Jadi kurang lebih target akan terbebaskan sekitar 10 ha tahun ini,” lanjutnya. Asep menambahkan, sekitar 5 ha dimanfaatkan menjadi sawah, karenanya, pihaknya menggulirkan program Sawah Produktif dengan infaknya1jt/10m.

Asep kembali menegaskan, baik pesantren, masjid dan sawah merupakan program yang memang murni diwakafkan untuk masyarakat muslim.

Sementara pengelolanya sendiri, imbuh Asep, untuk memberdayakan para santri tahfidz. Tak lupa, dalam kesempatan tersebut, Asep Irawan juga menjelaskan terkait program-program wakaf lainnya yang dimiliki Sinergi Foundation.

Beranjak siang, peserta Wisata Rohani mendengarkan siraman rohani dari ulama kharismatik asal Bandung, Kyai Miftah Faridl. Ia juga menyinggung soal hikmah berziarah.

“Banyak sekali hikmah berziarah, salah satunya mengingatkan kita pada kematian. Kehidupan di dunia ini hanya sementara,” ungkap Kyai Miftah yang juga Ketua MUI Kota Bandung.

Kendati demikian, imbuh Kyai Miftah, mendoakan sanak keluarga yang sudah meninggal tidak mesti ke kuburan. Bisa dilakukan di rumah, terutama di masjid. Dan ia mengingatkan, ketika berdoa pun jangan sampai meminta rezeki pada yang sudah mati.

Kyai Miftah mengibaratkan kehidupan seperti garis lurus yang maju ke depan, tidak pernah kembali ke masa silam. “Seperti halnya sejarah tidak bisa diulangi. Maka rugi selama-lamanya jika waktu kita diisi dengan hal-hal yang sia-sia tanpa iman, am’al dan ilmu/dakwah,” ucap KetuMUI Kota Bandung.

“Demi waktu semua manusia berada dalam kerugiaan, semakin panjang umur semakin rugi, namun jangan pernah kita takut mati, karena pasti akan terjadi ke manapun kamu pergi. Takutlah hidup setelah mati, di mana akan dihitung seluruh amal perbuatan kita selama kita hidup di dunia,” pungkas Kyai Miftah Faridl.

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!