SF-UPDATES,– Pengetahuan tentang reproduksi harus diketahui sejak dini oleh remaja. Demikian tema bahasan yang diusung tim Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) saat mengudara di Radio Kandaga AM. 810 HZ, Jumat (11/8/2017).
“Sebagaimana diketahui bahwa remaja memegang kontribusi besar terkait kasus kehamilan dibawah umur, aborsi, PMS dan HIV,” jelas Bidan Riza Rahayu.
Risiko remaja, lanjutnya, untuk tertular HIV juga meningkat. Perkiraan terakhir menunjukkan bahwa 40% dari infeksi HIV terjadi pada usia produktif rentang umur 15-24 tahun, yaitu 7000 dari 16.000 infeksi baru yang terjadi setiap hari.
Adapun beberapa upaya yang dapat menekan berbagai risiko kesehatan reproduksi remaja adalah dengan menyediakan pelayanan klinis yang mampu memberikan konseling kepada remaja, pemberian informasi melalui pendidikan. dan program sekolah. Peran orangtua pun sangat penting sebagai sumber informasi utama. Orangtua tidak perlu sungkan untuk mengajak anak berdiskusi masalah reproduksi atau mengenai sex.
“Zaman sudah bergeser, remaja memerlukan pengawasan dari orangtua dan lingkungan. Mereka harus paham betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka,” pungkas bidan Riza. []