SF-UPDATES,– Potensi bambu di bakal Lumbung Bambu Sinergi Foundation di Selaawi, Garut, sangatlah besar. Hanya saja, pengolahannya harus terus dikembangkan, agar masyarakat bisa merasakan nilai tambah dari bambu. Demikian penuturan pakar taksonomi bambu satu-satunya di Asia, Prof Elizabeth Widjaja, dalam rangkaian Workshop Konservasi Bambu, Desa Samida Selaawi Garut, Selasa (17/10/2017).

“Saya senang sekali ada bambu gombong dan betung di Selaawi. Harapannya ada industri yang potensial meningkatkan nilai tambah,” katanya.

Dan untuk meningkatkan nilai tambah ini, lanjut Prof Elizabeth, banyak jalannya selama mau mengasah kreativitas. Bambu bisa dijadikan produk souvenir, kerajinan tangan, bungkus makanan, bahkan pangan rebung di rumah makan.

“Pun, kalau masyarakat memiliki ide pengembangan, kita harus bersedia membangun dan mengarahkannya,” terangnya.

Sementara itu, Camat Selaawi, Ridwan Effendi menerangkan bahwa daerahnya itu telah mem-plot setiap desa untuk meningkatkan kemanfaatan bambu. Misal di Mekarsari, katanya, ada pembuatan sangkar burung dan Cigawir dengan pangan rebungnya. Desa-desa lain, bergerak pula di bambu konstruksi dan furniture.

“Termasuk Samida, yang bergerak di bahan baku dan konservasi,” katanya.

Ia memungkas, “Saya harap kebermanfaatannya terus meluas demi kesejahteraan masyarakat. Saya haturkan terima kasih untuk Sinergi Foundation dan segenap donatur yang banyak mendukung kemajuan lumbung bambu,” (agh)

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!