SF-UPDATES,– Haru biru menyertai prosesi penyaluran kaki palsu dari Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) berkolaborasi dengan Ronald Regen, pangrajin kaki palsu dari Cileungsi, Bogor.

Tak pernah Cicah bayangkan, di usianya yang sudah menginjak usia lima puluhan akan kembali bisa kembali berjalan tanpa bantuan tongkat penyangga. Setelah sebelumnya, Cicah harus merelakan kaki kirinya diamputasi karena penyakit diabetes. Lebih dari setahun, Cicah bersabar. Berusaha sekuat tenaga melakukan keseharian tanpa merepotkan keluarga. Kini hatinya begitu lega, bahagia karena Allah mengabulkan mimpi yang telah lama didamba.

Harga kaki palsu yang mencapai kisaran 3 juta rupiah itu dirasa amat berat bagi Cicah. Untuk sehari-hari saja terkadang harus berpuasa, apalagi menabung untuk menebus kaki palsu?

Alhamdulillah, tim SPM menerima pengajuan untuk mendapatkan kaki palsu. Dengan berurai airmata, Cicah sampaikan ucapan terima kasih yang tak terkira. “Terima kasih Sinergi Foundation, terima kasih donatur,” terus kalimat itulah yang terulang, seolah mulutnya tak sanggup mengungkap bermacam perasaan yang memenuhi dada.

Pun Adang Hidayat, penerima manfaat kaki palsu dari SPM. Meski usianya sudah sepuh, ia masih aktif menjalani aktivitasnya sebagai polisi lalu lintas. Bahkan beberapa waktu lalu ketika hujan mengguyur bilangan Pasteur hingga banjir dan menyebabkan beberapa kendaraan mogok, tanpa sungkan ia membantu untuk mendorong mobil hingga ke sisi. Namanya bahkan sempat viral dan mendapat julukan ‘polisi bageur’ (baik: dalam bahasa Sunda Red).

Namun kemalangan harus diterima Adang. Sekitar tahun 2015, Adang dilarikan ke rumah sakit. Awalnya dia kira hanya penyakit ringan yang bisa disembuhkan obat generik. Tapi ternyata dokter memberinya pernyataan yang mengejutkan. Adang harus merelakan kaki kanannya diamputasi akibat keracunan nikotin.

Hanya itu pilihan yang tersedia jika masih ingin tinggal bersama keluarganya. Pasca operasi, kesehatan fisiknya kian membaik tapi tak begitu dengan kondisi mentalnya. Hilangnya salah satu anggota tubuh membuatnya rendah diri.

Sebenarnya bisa saja Adang memesan kaki palsu menggunakan uang tabungan, tapi ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, seorang teman yang ia percayai menipunya hingga menguras seluruh isi tabungan yang sudah ia kumpulkan.

Atas rekomendasi seorang relawan yang iba dengan kemalangan yang menimpa Adang, maka diajukanlah bantuan untuk memberi semangat hidup. Benar saja, setelah menerima bantuan kaki palsu seolah sebuah dorongan baru timbul dalam tubuhnya yang telah renta.

Alhamdulillah, setelah mendapat kaki palsu ini menjadi pemicu semangat untuk menjalani aktivitas ke depannya, terima kasih Sinergi Foundation!”

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!