Tujuan wakaf tercermin pada akad. Karena wakaf itu dari awal ingin memberikan yang terbaik, supaya dapat pahala terbaik, maka manfaat wakaf itu sendiri boleh untuk kebutuhan dasar dan mendesak.
Namun menurut pakar sejarah Islam Ustaz Asep Sobari Lc., manfaat wakaf juga tergantung kondisi masyarakat. Pada zaman Rasulullah, hajat dasar belum terpenuhi dengan baik. Maka wakaf para sahabat zaman itu lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dasar, karena waktu itu zakat belum memenuhi itu.
Sebab itu, ia menjelaskan, masalah pemberdayaan saat itu bukan dari zakat, melainkan dari wakaf. Dulu memang antara zakat dan wakaf itu ada irisan, katanya, yakni ketika dimasa-masa awal Rasulullah, zakat itu belum memenuhi karena muzakinya belum banyak.
“Terkadang juga ada krisis pangan yang luar biasa. Dulu para sahabat membawa temannya ke rumahnya untuk makan sepiring berdua,” katanya.
Ia pun berkisah, puncak zakat justru pada zaman Umar bin Abdul Aziz. Saat itu standar kemiskinan tinggi sekali.
Bahkan, ia menambahkan, standar kemiskinan zaman Umar bin Abdul Aziz itu lebih tinggi dari dunia sekarang dengan standar PBB.
Sehingga, ketika zakat belum memenuhi kebutuhan dasar saat itu, maka wakaf hadir di situ. “Dan sebenarnya ini menjadi penting sekali karena kalau menunggu zakat itu lama,” imbuhnya.
Orang pertanian harus ada panen, hewan ternak harus sampai nishab, itu butuh waktu semua. Selain itu, kalau zakat harta itu harus setahun dulu sedangkan wakaf jauh lebih fleksibel.
“Kalau wakaf tidak menunggu semua itu, orang lebih cepat wakaf, sehingga disaat kondisi umat itu sedang dalam posisi sulit, maka wakaf mendukung zakat untuk menuntaskan masalah saat itu,” katanya.
Manfaat Wakaf Beragam Tujuan
Namun, itu bukan ukuran, sebab wakaf bisa jauh lebih beragam manfaat wakafnya. Dampak yang didapatkan penerima manfaat wakaf bisa dari aspek kebutuhan dasar, sosial, maupun keagamaan. Misalnya untuk menyediakan masjid, pesantren, sarana kesehatan, pemberdayaan, dan lain-lain.
Jika memaksimalkan pengelolaannya, masyarakat sebagai mauquf alaih bisa merasakan manfaat wakaf dari berbagai aspek tadi dan hidup sejahtera.
Terpenting, manfaat wakaf juga bisa dirasakan oleh orang yang berwakaf. Kehadirannya mengalirkan pahala meskipun sang wakif sudah tiada. Tak heran jika ia dipanggil dengan sebutan investasi akhirat.
“Jika seseorang wafat, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang sholeh untuk orangtuanya.” (HR Muslim)
Ingin tunaikan wakaf? KLIK bit.ly/9in1-wakaf