SF-UPDATES,– Langkah Sinergi Foundation untuk mengembangkan Lumbung Bambu sebagai pemberdayaan masyarakat Selaawi, mendorong pula untuk mengembangkan Bibit Bambu yang hampir unah.
“Beberapa tanaman bambu ada yang sudah jarang kita temui, bahkan hampir punah,” kata Hasan, Masyarakat Desa Samida, Selaawi, Garut, Selasa (24/10/2017).
Jenis bambu yang sering kita temui yaitu bambu haur, tali, ater ,betung, gombong, temen, tamiang, hitam. “Bambu Betung itu banyak jenisnya ada betung hijau, betuh hitam,” ucapnya sembari mengingat kembali.
Dengan adanya Program Lumbung Bambu, kita coba kembangkan Bambu yang tergolong jarang, bahkan sudah langka di Indonesia.
Menurut dia, selain Bambu yang dikembangkan dan diproduksi, dikembangkan pula bambu yang langka seperti jenis Bambu Gua Dua, Bambu Marangganani dan Bambu Nagin yang sulit untuk ditemui di Indonesia. Terlebih lagi, Bambu Nagin sulit ditemui dan dapat dikatakan hampir punah.
Masyarakat beserta timLumbung Benih Bambu sengaja mencari Bahan Bibit bambu tersebut, dan akhirnya dapat Bambu di Subang, Jawa Barat.
“Hasil pencarian kami tidak sia-sia, hingga ke Subang. Kami mendapatkan Bambu Nagin 2 Batang, Bambu Gua Dua 2 batang. Dengan modal Bambu tersebut, kami akan coba kembangkan menjadi 204 Bibit Bambu Nagin dan Bambu Gua Dua ,” kata Hasan.
Hasan mengatakan bambu gua dua dan nagin banyak dibutuhkan untuk produk-produk kerajinan maupun konstruksi karena memiliki pola dan warna alami yang menarik, terlebih bambu marangganani bahan alternatif pengganti logam untuk kerajinan. []