Jika bisa memilih, Muhammad Akmal Krisdian tidak ingin berbaring sepanjang hari di tempat tidurnya.
Ia tidak ingin membiarkan sang ibu membanting tulang bekerja serabutan demi menghidupi keluarga dengan tubuh renta.
Ia tidak ingin hanya berdiam di tempat, menyaksikan tanpa bisa membantu apa-apa.
Ia ingin bangkit.
Ia ingin membantu meringankan beban di pundak ibunya setelah ditinggal ayahnya yang lebih dulu berpulang.
Ia ingin tak setetes peluh pun mengalir di kening ibunya.
Ia ingin berbakti dan melayani ibunya agar mampu menikmati masa tua tanpa kerja keras.
Namun, kondisinya sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tak mengizinkan Akmal berlaku demikian. Hidup dengan Cerebral Palsy membuat segala aktivitasnya terbatas.
Jangankan mencari nafkah, di usianya yang sudah menginjak 22 tahun, Akmal masih kesulitan makan sendiri. Dengan kondisinya, Akmal hanya mampu berharap kedermawanan Sahabat dapat selalu mewakili keinginannya untuk membantu sang ibu memenuhi kebutuhannya sebagai ABK.
Mari wujudkan harapan Akmal dan ABK lainnya untuk meringankan beban keluarga mereka!