“Gorengan.. Gorengannya Pak, Bu. Murah, masih hangat.”

Terdengar suara lantang wanita tua di tengah bisingnya suara kendaraan yang saling bersahutan.

Dipayungi langit yang pancarkan sinar matahari terik, ia menyusuri rute yang biasa dilewati. Berjalan tanpa lelah hingga gorengan yang dibawa terjual seluruhnya. Semua dilakukannya demi menghidupi dirinya. Demikian lah keseharian Bu Atik Resmanah.

Di usianya yang sudah nyaris mencapai kepala tujuh, ia masih perlu banting tulang demi penuhi kebutuhan. Bu Atik tak punya pilihan. Suaminya telah meninggalkannya menghadap Yang Maha Esa.

Kerja kerasnya setiap hari hanya menghasilkan upah sekitar 50 ribu. Padahal, ia perlu membiayai keperluan makan dan tempat tinggal. Seiring hari demi hari yang berlalu, semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Beban Bu Atik baru bisa terasa sedikit lebih ringan setelah menerima kebaikan Sahabat. Ia tak perlu takut menghadapi hari esok tanpa adanya makanan.

Sahabat, di luar sana, banyak lansia seperti Bu Atik yang berjuang dengan caranya masing-masing untuk menghidupi diri & keluarga.

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!