Barangkali, Bu Ii Sukarsih pun tak pernah membayangkan kehidupan masa tuanya akan terasa sesulit dan sesepi ini.
Dengan tiga orang anak yang mewarnai kehidupan rumah tangga bersama suaminya, yang tergambar dalam kepalanya adalah menua dikelilingi anak-anak yang senantiasa merawat dan mengasihi.
Nyatanya, di usianya yang telah menginjak kepala 6 ini, ia hanya bisa menghabiskan masa senja berdua dengan sang suami. Ketiga buah hati mereka angkat kaki dari rumah usai menikah, meninggalkan Bu Ii dan suaminya berjuang untuk hidup dengan tubuh renta.
Sesekali, Bu Ii menjual daun singkong hasil taninya untuk menyambung hidup. Terkadang, tangan-tangan dermawan turut membantunya melewati masa sulit.
Tak hanya harus menghadapi kehidupan sehari-hari, Bu Ii juga harus merawat suaminya yang telah 5 tahun menderita sakit jantung dan darah tinggi.
Namun, seandainya ada perasaan tak adil yang tersimpan dalam hati, tak pernah sedikit pun Bu Ii perlihatkan.
Ia senantiasa menjalani hidup dengan ikhlas dan terus berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Di antaranya dengan rajin mengaji dan menghapal surat pendek setiap kali mendatangi kantor Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) untuk mengambil bantuan beras 2,5 kg setiap bulannya.
Bu Ii juga kerap menghadiri kajian rutin yang diselenggarakan tiap bulan. Semuanya ia lakukan demi mendapatkan ketenangan hati di tengah perjuangan hidupnya yang sulit.
Sahabat, di luar sana banyak lansia dhuafa seperti Bu Ii yang harus bertahan hidup tanpa sokongan anak-anak. Mari menjadi Sahabat yang membantu meringankan beban ekonomi mereka