Sinergi Foundation melalui program Green Kurban berencana mendistribusikan hewan kurban di 85 titik wilayah terkategori miskin, terpencil, rawan konflik, rawan akidah, rawan gizi, hingga daerah bencana. Dua di antara wilayah tersebut berada di mancanegara, yakni wilayah perbatasan Gaza dan kamp pengungsian Rohingya di Cox’s Bazaar, Bangladesh.

Direktur Green Kurban, Handono Bhakti Sungkaryo mengatakan di Indonesia, Green Kurban akan disalurkan ke wilayah seperti Papua, Aceh, Sebatik Kalimantan, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Majalengka, Cianjur Selatan, dan daerah pelosok lainnya.

Ia menjelaskan bahwa Green Kurban di pelosok ini merupakan bentuk aksi kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. “Kami juga mengajak para pekurban membangun rasa empati dan kemanusiaan pada saudara kita yang dilanda konflik. Semoga kurban ini menjadi hadiah yang meringankan beban mereka,” katanya.

Handono pun mengajak masyarakat untuk turut berkurban di Green Kurban. Sebab, katanya, pekurban bisa melipatkan manfaat di Green Kurban. Tak hanya disalurkan di pelosok dan wilayah konflik, Green Kurban juga berikhtiar melestarikan bumi.

Dalam pelaksanaannya, Green Kurban menyalurkan daging kurban pada warga yang membutuhkan tanpa kantong plastik. Sebagai penggantinya, Green Kurban mengajak masyarakat menggunakan kearifan lokal daerah masing-masing. Mulai dari pelepah daun pisang, daun jati besek bambu, ganting, hingga wadah makanan sendiri.

“Pun dari setiap hewan yang dikurbankan, kita juga berkontribusi menanam satu pohon sebagai ikhtiar penghijauan,” tutur Handono.

Sejak permulaan program, Green Kurban telah menyebarkan hewan kurban untuk 136.602 penerima manfaat. Pun terhitung sejak 2013, Green Kurban telah menanam 26.679 bibit pohon produktif, seperti jabon, kelapa, jambu, manga, dan kini tengah menanam bibit bamboo sebagai tanaman konservasi alam.

“Mari berkurban di Green Kurban. Bisa kunjungi website www.sinergifoundation.org/green-kurban,” tandasnya. []

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!