Sahabat Sinergi, saya Maftuh, sudah lebih dari 10 tahun jadi relawan di Sinergi Foundation. Setiap tahun, saya turun langsung ke pelosok-pelosok Papua untuk mendistribusikan Green Kurban. Selain terpencil, masyarakat Papua juga sangat kekurangan edukasi keislaman.

Misalnya di wilayah Warmon Kokoda. Tahu tidak sahabat, ternyata jumlah guru agama Islam di desa ini sangat jarang. Jadi sebagai umat muslim, hanya melaksanakan ibadah wajib saja. Sedang untuk pengetahuan lainnya, tidak banyak yang paham.

Prihatin, saya pun mengedukasi serta menggelar majelis ilmu kecil-kecilan di sana. Minimal, mampu menambah keimanan mereka agar semakin teguh memeluk Islam.

Sebabnya memang, masyarakat muslim adalah kaum minoritas di sini. Untuk adzan penanda waktu shalat hanya dilakukan waktu subuh dan maghrib. Guna menjaga hubungan baik antara muslim dan non-muslim.

Selain itu, karena sebagian besar penduduk berpenghasilan kecil, adakalanya akidah digadaikan ke agama lain untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Kalau bukan umat Islam sendiri yang menguatkan sesama saudara, lalu pada siapa lagi?

Saya bersyukur sekali, Green Kurban bisa menyentuh masyarakat Papua. Selain jadi wadah berbagi kebahagiaan kurban dengan sesama yang membutuhkan, ini pun jadi sentuhan dakwah untuk mereka. Semoga dengan hadirnya program Green Kurban dapat terus menjadi wasilah bagi orang-orang kekurangan ya! Aamiin. []

Assalamualaikum, Sinergi Foundation!