Sahabat ternyata tak hanya menjadi kawan di kala hati gembira dan sedih, melainkan juga sosok yang juga bisa mengajak kita ke surgaNya.

Syaikh Al Zarnuji dalam Ta’lim Muta’allim menuliskan, “Jangan kamu tanya bagaimana seseorang. Cukup kamu tahu siapa sahabatnya. Karena setiap orang pasti menuruti sahabatnya. Bila sahabatnya durhaka, maka jauhilah segera orang itu, begitu juga sebaliknya.”

Peranan sahabat dalam kehidupan seorang muslim amatlah krusial, karena itu memilih orang yang hendak kita jadikan sahabat tidak bisa sembarangan.

Rasulullah bahkan mempertegas dengan siapa kita harus bersahabat, “Agama seseorang sesuai dengan agama sahabat dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi sahabat dekatnya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Berteman, bisa dengan siapa saja. Tapi menjadi sahabat, plihlah orang-orang yang tepat, yang bahkan bisa menolong kita di akhirat nanti.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata, ‘Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku.’” (QS Al Furqan: 27-28)

www.sinergifoundation.org

Assalamualaikum, Sinergi Foundation!