Selain wakaf uang dan wakaf lahan pertanian, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi pun menjadi salah satu pemimpin yang mahsyur mengembangkan wakaf pendidikan sepeninggal Nuruddin Zanki.

Beliau membangun sekolah di Kairo di samping tempat bersejarah yang dinisbatkan kepada Imam Al Husain bin Ali RA. Shalahuddin Al Ayyubi menetapkan wakaf terbaik untuk hal tersebut kemudian mendanainya dengan wakaf pendidikan yang besar.

Beliau juga menetapkan rumah Abbas bin Sallar sebagai sekolah untuk mazhab Hanafi dan dibiayai dengan menggunakan wakaf pendidikan. Sementara sekolah yang ada di Mesir yang juga dikenal di Zain An Najjar sebagai wakaf untuk mazhab Syafi’i. Sekolah ini juga dibiayai dengan wakaf. Pun di Mesir juga terdapat sekolah untuk mazhab Maliki (Madrasah Al Qamhiyyah).

Shalahuddin Al Ayyubi juga membangun sekolah berbasis wakaf pendidikan di Al Quds Yerussalem. Seperti Al Madrasah Ash Shalafiyyah yang dibangun dekat pintu Asbath di dalam pagar tembok kota tua dari kota Al Quds Asy Syarif pada tahun 588 H.

Sekolah ini difokuskan untuk mengajarkan ilmu-ilmu syariat, bahasa, dan sejarah, di samping ilmu-ilmu hisab, arsitektur, astronomi, dan ekonomi. Di sekolah ini juga turut memperhatikan pengajaran ilmu fiqih Syafi’i.

Beasiswa dari Wakaf Pendidikan

Banyak dari sekolah-sekolah berbasis wakaf ini menerima pelajar yang tinggal secara penuh di asrama sekolah. Selama mencari ilmu, mereka diberi tunjangan secara rutin. Konsep ini bahkan juga bisa kita temukan hari ini pada beberapa perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir.

Perguruan tinggi ini tidak hanya menyediakan ruang belajar yang luas dan nyaman, tapi di seluruh penjurunya dibangun kamar-kamar asrama untuk hunian mahasiswa yang datang dari berbagai belahan dunia.

Mahasiswa dari tiap negara menempati satu sisi tertentu. Ada asrama untuk mahasiswa dari Syam, asrama mahasiswa Turki, asrama mahasiswa Sudan, dan seterusnya. Dan hingga kini, para mahasiswa ini mendapat tunjangan bulanan di samping pendidikan gratis yang mereka peroleh. Dan lagi-lagi, pendidikan ini dibiayai dari hasil wakaf yang ditunaikan untuk para mahasiswa yang menuntut ilmu di Al Azhar.

Para amir Al Ayyubi sepeninggal Shalahuddin pun masih tetap antusias untuk melaksanakan wakaf di bidang pendidikan. Seperti yang dilakukan Al Malik Al Adil (wafat tahun 615 H), beliau membangun Al Madrasah Al Adiliyyah di Damaskus.

Adapula Al Kamil Muhammad bin Ahmad bin Ayyub (wafat tahun 635 H) sampai saudaranya Al Malik Al Asyraf membangun Darul Hadits Al Asyrafiyyah yang berdekatan dengan Qal’ah Damaskus.

Al Allamah Ibnu Ash Shalah juga membangun institusi pendidikan yang mengulas hadits, dan Al Asyraf turut membiayai institusi tersebut dengan menggunakan wakaf.

Pun Al Malik Ash Shalih Najmuddin Ayyub (wafat tahun 647 H) mambangun Al Madrasah Ash Shalihiyyah di Kairo dengan menggunakan dana wakaf.

Masya Allah! Dari dana wakaf, bisa membangun banyak sekolah dan perguruan tinggi untuk memajukan peradaban Islam, luar biasa sekali ya, Sahabat!

Bisa Diterapkan di Masa Kini

Dan kita pun bisa melakukan hal serupa dengan melaksanakan wakaf Kuttab Al Fatih di Sinergi Foundation. Insya Allah, dari pendidikan kuttab ini, akan lahir generasi muslim beradab mulia yang juga seorang tahfidz. Yuk, dukung programnya dengan menunaikan wakaf! KLIK DI SINI

Source: disarikan dari buku Yang Mengagumkan dari Wakaf dalam Peradaban Islam, Dr. Ragib As Surjani

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!