Seperti apa kehidupan setelah kelulusan nanti? Sebagian besar mahasiswa mungkin memiliki pertanyaan ini di benak mereka. Untuk memantapkan hal tersebut, maka perlu dibuatnya life map. Ini dijelaskan alumni penerima manfaat Beasiswa Pemimpin Bangsa (BPB) angkatan pertama, Aye, ketika membuka kegiatan sharing di Gedung Bandung Creative Hub (BCH), Jl. Laswi No.7, Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung, Jumat medio Februari 2018.
“Cita-cita sudah harus dipersiapkan semenjak masa kuliah. Kita mau melakukan apa, bekerja dimana, dan langkah-langkah sistematis lainnya, sudah direncanakan terlebih dulu dengan membuat lifemap. Bukan menunggu lulus, baru dipikirkan mau melakukan apa, itu sudah terlambat,” papar pemuda yang akrab disapa Kang Aye ini kepada BPB angkatan ke-4.
Meski sudah direncanakan secara matang, lanjutnya, adakalanya cara untuk meraih mimpi tersebut tak lagi di jalur yang sama.
“Kalau sudah begitu, kita harus melakukan evaluasi terhadap perkembangan perjalanan menuju mimpi tersebut dengan melihat lifemap sebelumnya. Apakah mimpi tersebut tetap sama dengan jalur yang sama ataukah mimpi itu sama dengan jalur perjalanan yang berbeda, kemudian apakah mimpi tersebut berubah selama berjalannya waktu.”
Selain membagi pengalamannya tentang menyusun lifemap, Kang Aye juga memberikan kiat-kiat agar dapat menjadi expert di suatu bidang. “Hal yang bisa dilakukan untuk mengasah kemampuan dengan take action atau berkecimpung didalamnya, sering bertanya pada orang yang sudah lama berada dalam bidang yang ditekuni, dan baca banyak literature yang membahas mengenai bidang tersebut.”
Pada hari sebelumnya, pun dilaksanakan sharing oleh alumni BPB angkatan 3, Kang Ganda, yang dihadiri oleh mahasiswa penerima manfaat BPB angkatan 5. []