Umat Islam kerap kali dibingungkan dengan perbedaan wakaf dan sedekah. Pikirnya, “Jika sudah sedekah, untuk apa saya melakukan wakaf? Tidak bisakah saya hanya melaksanakan sedekah saja?”

Meskipun sama-sama ibadah mulia, ada perbedaan wakaf dan sedekah yang sering masyarakat lupakan. Ini berkaitan dengan manfaat, tujuan, dan keutamaan di antara kedua ibadah itu.

Sebagai muslim, kita tentu ingin mendapat keutamaan terbaik saat melakukan amal sholeh. Oleh karena itu, perbedaan wakaf dan sedekah pun harus menjadi perhatian umat Islam.

Pertama-tama, mari kita membahas persamaan dua ibadah ini sebelum masuk perbedaan wakaf dan sedekah agar memahami pentingnya porsi keduanya dalam ekonomi umat. Berikut penjelasannya!

Persamaan Sedekah dan Wakaf

Wakaf dan sedekah adalah aktivitas yang sama-sama melepas harta benda dan memberi untuk memudahkan hidup orang-orang yang membutuhkan. Dua-duanya bermakna kebaikan mulia di sisi Islam.

Keduanya pun sama-sama menjadi investasi tabungan amal sholeh untuk akhirat kelak, saking mulianya keutamaan untuk berbagi pada sesama manusia. Dalam firman Allah SAW:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 261)

Dalam QS Al Munafiqun: 10, disebut pula, jika tidak menyalurkan harta untuk syariat Islam (wakaf maupun sedekah), manusia akan menyesal saat di akhirat kelak saking signifikannya amalan ini untuk timbangan amal.

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: “Ya Rabbi, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang sholeh?” (QS Al Munafiqun: 10)

Perbedaan Sedekah dan Wakaf

Sekarang kita memasuki perbedaan sedekah dan wakaf yang perlu diketahui. Meskipun sama-sama memberi, dalam hal teknis benda dan akad, keduanya sangat berbeda dan dampaknya pun berbeda.

Dalam sedekah, seseorang memberikan hartanya pada orang-orang miskin. Maka seketika itu pula harta tersebut habis manfaatnya (sekali putus saja), tidak bertahan dalam jangka panjang.

Contohnya seperti ini: Asep memberikan 50 paket makanan untuk jamaah sholat Jumat. Saat jamaah menerima dan menghabiskan paket makanan itu, maka Asep mendapat pahala dari sana. Tapi hanya sampai di sana saja, tidak ada pahala tambahan setelahnya.

Sementara itu, wakaf adalah ibadah harta yang sangat spesifik. Saat seseorang memberikan hartanya, pokoknya itu tetap ada, namun manfaat dari pokok itu yang secara berkelanjutan diberikan.

Misalnya: Ahmad mewakafkan kebun tomat seluas 1 hektar untuk menyantuni masyarakat miskin. Sejatinya bukan tanah perkebunannya yang dinikmati orang miskin, tapi hasil panen dari kebun tersebut dijual, kemudian hasilnya dipakai untuk santunan. Kebun itu diproduktifkan dan ditanam lagi, kemudian masih bisa memberikan santunan lagi, dan seterusnya.

Jika melihat ilustrasi di atas, barulah kita akan mengetahui, rupanya wakaf memiliki keutamaan amalah yang lebih baik daripada sedekah. Karena wakaf menghasilkan pahala yang terus menerus selama benda wakaf dimanfaatkan.

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuskan amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh untuk orangtuanya.” (HR Muslim)

Itulah perbedaan wakaf dan sedekah. Jika Anda ingin menunaikan wakaf, silakan klik di sini: bit.ly/sinergiwakaf. []

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!