SINERGIFOUNDATION – Goodbye plastik! Yuk, kenali kemasan unik di tiga titik penyaluran Green Kurban 2024 Sinergi Foundation
Sedari awal program ini hadir, pada 2013 silam, Green Kurban memiliki orientasi pelestarian lingkungan. Setiap hewan yang muqarib titipkan kepada Sinergi Foundation turut penanaman pohon. Total 38 ribu pohon tertanam di Jawa Barat dan Banyuwangi.
Kondisi 38 Ribu Pohon Green Kurban: Tumbuh dan Terawat, Ini Rahasianya!
Tak hanya gerakan penanaman pohon, dalam penyalurannya pun sebisa mungkin menghindari penggunaan plastik. Termasuk di Green Kurban 2024 ini, dari sekian titik penyaluran, Kampung Banjar Banjar Dinas (Buleleng Bali), Kampung Sukasari (Lampung Timur), dan Desa Gogorea (Maluku) masing-masing memiliki kemasan unik yang menjadi ciri khas budayanya:
- Takir Gedebong
Takir gedebong adalah sebuah wadah tradisional yang terbuat dari daun pisang yang dilipat dan diikat sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah mangkuk atau wadah kecil. Dalam budaya Bali, kegunaan takir gedebong sebagai tempat untuk menyajikan makanan atau sebagai bagian dari upacara adat dan persembahan.
Kondisi 38 Ribu Pohon Green Kurban: Tumbuh dan Terawat, Ini Rahasianya!
- Sarangan
Sarangan adalah sebuah wadah tradisional khas Lampung yang terbuat dari anyaman bambu. Wadah ini digunakan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sehari-hari oleh masyarakat Lampung. Sarangan memiliki nilai budaya dan estetika yang tinggi serta mencerminkan kearifan lokal masyarakat Lampung dalam memanfaatkan bahan-bahan alam yang ada di sekitar mereka.
- Tumang
Selanjutnya adalah tumang yang merupakan wadah tradisional khas Maluku. Wadah ini terbuat dari anyaman daun sagu atau daun pandan yang fungsinya ini untuk menampung makanan, terutama sagu yang merupakan makanan pokok masyarakat Maluku.
Karenanya, penangungjawab Green Kurban 2024, Sudisto mengatakan 3 daerah tersebut jadi sampel di antara daerah-daerah lain yang tak kalah menarik. Untuk itu ke depannya semoga setiap daerah kearifan lokalnya bisa lebih termaksimalkan.
“Mudah-mudahan tahun depan kearifan lokal ini bisa lebih tereksplorasi, ya.” harapnya. ***