Tidak berlebihan rasanya kalau menyebut laut sebagai tempat nelayan menggantungkan hidup.

Terutama bagi nelayan tangkap tradisional seperti di Pantai Blibis, Banyuwangi, yang masih asing dengan konsep perikanan berkelanjutan. Pergi melaut, menangkap ikan, lalu pulang membawa tangkapan. Begitulah rutinitas para nelayan sehari-hari.

Dan ketika ikan yang bisa mereka tangkap berkurang dan semakin berkurang, tidak ada yang bisa dilakukan para nelayan. Mereka tenggelam dalam perasaan merana dan kebingungan, sebab tak ada tangkapan berarti tak ada nafkah yang bisa dibawa pulang ke rumah.

Setelah tim Fish Bank Indonesia turun dan meninjau langsung lokasi, diketahui bahwa langkanya populasi ikan terjadi karena kerusakan ekosistem.

Terumbu karang yang biasa menjadi tempat ikan-ikan hidup mengalami kerusakan, salah satunya disebabkan ketidaktahuan para nelayan terhadap konsep perikanan berkelanjutan.

Untuk mengembalikan kondisi terumbu karang dan populasi ikan di daerah tersebut, diperlukan proses rehabilitasi yang cukup panjang.

Memang tak mudah, tapi bukan berarti mustahil dilakukan.

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!