Ketika Oman, sesepuh kampung Hulusitu Tasikmalaya, menggiring 10 ekor domba masuk ke kampung, semua orang melongo. Banyak sekali, kambing siapa?
“Hooi! Ini rezeki kita tahun ini!” teriak Oman.
Di H-1 Idul Adha, warga Hulusitu terlonjak gembira. Dengan gaduh, mereka turun dari bilik-bilik rumah. Semua berlari, merubung Oman yang bersemangat menarik domba-domba ke tengah lapangan untuk diikat. Mereka antusias menyesaki Oman dengan pertanyaan. Bagaimana bisa? Bukankah kabar yang terhembus, domba kurban yang datang hanya satu?
Karena sesungguhnya, meski hanya satu, mereka sudah senang sekali. Maklum, sudah berpuluh tahun tak ada yang berkurban di kampung mereka. Kadang, mereka dapat sedikit jatah dari desa sebelah, tapi seringnya malah tidak dapat sama sekali. Apalah, mereka ini hanya petani. Untuk kebutuhan sehari-hari saja, pendapatan mereka tak mencukupi. Makan pun jarang berlauk daging. Lalu untuk berkurban? Hmmm sungguh, bukan mereka tak ingin…
Maka tak heran, Idul Adha tahun ini sungguh istimewa! Green Kurban datang ke lokasi mereka yang terpencil ini, mereka tak menyangka. “Alhamdulillah ya Rabb, alhamdulillah! Ini bukan mimpi kan? Ada kurban sebanyak ini? Saya pikir hanya satu, masya Allah!” berulang-ulang, Linda, salah seorang warga, mencubit tangannya. Di sampingnya, Enin, istri Oman ikut ternganga tak percaya.
Semua begitu berbahagia. Anak-anak memberi makan domba-domba itu dengan gembira.
Dan gurat senyum tak jua tersapu hingga sore hari Idul Adha. Kala itu, tim Green Kurban datang terlambat karena kendala perjalanan, dan baru tiba ketika hampir senja. Mengetahui tim telah datang, semangat mereka makin melambung.
“Kami kira tim akan datang saat Tasyrik karena tak kunjung datang sedari pagi kami tunggu,” kata Linda.
Namun ia melanjutkan, “Kami sudah sepakat membagi jam ronda jaga domba kurban. Ibu-ibu akan jaga sampai jam 12 malam, setelahnya baru bapak-bapak. Kami khawatir ada yang curi dombanya. Alhamdulillah, ternyata tim datang sore,”
Dan begitulah, kegembiraan itu berlanjut. Mereka mengolah daging untuk disantap bersama. Di luar, asap membumbung, warga Hulusitu asyik membakar sate seraya bercengkrama.
Tapi pembaca, rupanya kegembiraan itu tak ingin mereka rasakan sendiri. Menurut sesepuh kita, Oman, mereka membagi 3-4 domba untuk kampung-kampung sebelah yang juga telah lama tak berkurban.
“Kami bagi-bagi rezeki saja, mereka juga sama seperti kami, jarang memakan daging kurban. Mudah-mudahan berkah,” kata Oman.
Hingga tim pulang, warga Hulusitu tak henti bersyukur. “Alhamdulillah, terima kasih Sinergi Foundation dan donatur, semoga tahun depan semakin banyak yang menerima kurban,” harap Linda. []