Apa yang tidak mahal saat ini? Harga kebutuhan pokok naik, keperluan sekolah naik, bahkan untuk kesehatan pun tak terkecuali. Hanya orang-orang yang sanggup membayar saja yang dapat menikmati pelayanan prima. Lalu bagaimana dengan kaum pinggiran yang hanya untuk menutup makan sehari-hari saja sudah kewalahan?
Inilah yang dirasakan Ibu Dede dan Pak Uli. Sejak melahirkan bulan Oktober lalu keluarga kecil ini tidak sanggup menutup sisa biaya melahirkan sebesar Rp 500 ribu dari Rp 900 ribu yang dibebankan. Dengan menjual ponsel, Bapak Uli hanya memperoleh uang Rp 400 ribu, masih kurang untuk melunasi tunggakan. Meskipun diperbolehkan untuk membawa pulang sang Buah Hati, rasa bertanggung jawab menggelitik hati untuk segera melunasi.
Bukan tanpa usaha, pasangan suami istri ini bekerja apa saja untuk mendapatkan uang. Tapi keterbatasan fisik Ibu Dede yang mengalami gangguan penglihatan sejak usia 4 tahun, membuat hal yang dilakukan amatlah terbatas. Ditambah saat ini, sang suami tengah terserang penyakit tifus. Tak ada lagi yang bisa diandalkan untuk menyicil tabungan, malah sebaliknya, terpakai untuk pengobatan sang suami.
Melihat kondisi demikian, tim Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) datang membantu. Memang, pertolongan Allah bisa darimana saja. Seorang tetangganya yang peduli membuat laporan mengenai kondisi Ibu Dede dan Bapak Uli. Bergegas, tim SPM menyurvei tempat tinggal Ibu Dede dan Bapak Uli di Kampung Cilimus, Desa Lebakwangi, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, lalu langsung menyalurkan bantuan melunasi tunggakan ke bidan yang membantu persalinan.
Ayo bantu para dhuafa lainnya!
Transfer donasi:
BCA 008 305 3442
a.n Yayasan Semai Sinergi Umat