SF- UPDATE,– Kondisi Indonesia yang masih diliputi krisis pangan, mendorong Sinergi Foundation menginisiasi sebuah program ketahanan pangan nasional bernama Lumbung Desa (Lumdes). Program ini mengoptimalkan pengelolaan pertanian di desa berbasis profit dan benefit dalam kelompok-kelompok pemberdayaan.
“Ya, Lumdes ini merupakan program yang akan memaksimalkan hasil pertanian. Sekaligus turut berkontribusi dalam perbaikan masyarakat dan lingkungan,” kata CEO SF Ima Rachmalia, saat berkunjung ke salah satu mitra binaan Lumdes di desa Ciwarujaya, kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (02/02/2016).
“Kekayaan Indonesia banyak kita jumpai di kota, sedangkan kota-kota pada dasarnya ditopang oleh desa,” lanjutnya.
Menurut Ima, desa merupakan tonggak penghasil pangan terbesar di Indonesia. Namun, potensi tersebut tidak dapat dioptimalkan karena minimnya sumber daya yang dimiliki para petani.
“Desa identik dengan bertani. Namun, adanya pandangan bahwa petani merupakan pekerjaan yang tidak menjanjikan membuat banyak desa justru ditinggalkan putra-putri terbaiknya,” ungkap Ima.
Selain kendala sumber daya manusia, menurut Ima, banyak desa juga mengalami keterbatasan alat yang bisa digunakan untuk mengelola pertanian itu. Ia mengungkapkan, Saprotan dan huller (mesin pengupas padi: red), keduanya kerap digunakan dalam proses pengelolaan pertanian. Tapi di desa banyak petani terkendala dengan itu, karena biaya sewa yang mahal sedang petani tidak mampu bayar.
Menurut Ima, masyarakat Indonesia khususnya para petani harus bisa mengembalikan kedaulatan pangan. Dengan demikian, keberhasilan para petani untuk menghasilkan pangan yang melimpah dapat meningkatkan kemakmuran desa, yang secara jangka panjang mampu menopang kota-kota kemudian menurunkan angka impor pangan Indonesia.
“Kami ingin mengembalikan desa sebagai penopang pangan yang juga mampu mendaulat pangan,” pungkasnya. []
Reporter Program : Asih Purnamasari
Editor : Pipin Nurullah