Perkembangan Wakaf Kesehatan dari Masa ke Masa – Wakaf sebagai pilar peradaban juga menopang berdirinya dinasti Umawiyyah atau Umayyah. Pada dinasti ini juga turut dibangun wakaf-wakaf untuk sosial masyarakat, namun yang paling tersohor adalah wakaf kesehatan.
Orang pertama yang mendirikan rumah sakit (bimaristan) adalah Khalifah Umawi Walid bin Abdul Malik (wafat 96 H). Beliau membangun rumah sakit di Damaskus. Inilah awal dari perkembangan wakaf kesehatan.
Saat itu, rumah sakit yang dibangun belum memenuhi kriteria rumah sakit yang seharusnya. Hanya didirikan khusus merawat penderita kusta.
Di dalam bimaristan yang dibangun oleh Umawi ini, orang-orang yang menderita kusta diobati hingga sembuh. Dan tidak hanya itu, selama pengobatan, keperluan pangan dan sebagainya dicukupi.
Bagi mereka yang disabilitas, Khalifah Umawi juga menyediakan seorang pembantu bagi yang lumpuh, dan pemandu jalan bagi tuna netra.
Perkembangan Wakaf Kesehatan Terus Terlihat
Perkembangan wakaf di bidang kesehatan ini pun terus berkembang. Pada masa dinasti Abbasiyyah, wakaf di bidang kesehatan menjadi pusat perhatian. Guna mengembangkan teknik pengobatan para sultan di zaman tersebut mendatangkan banyak dokter senior untuk bekerja di berbagai rumah sakit yang tersebar luas di masa tersebut.
Sakingnya banyaknya dokter senior yang didatangkan, adapula dokter yang beragama nasrani. Saat itu, Khalifah Abbasi Al Manshur menyambut sendiri kedatangan George bin Bakntishok Al Jandisaburi di Baghdad. Al Manshur berpesan padanya untuk mengajarkan kedokteran, menyebarkannya, serta menekuninya di rumah sakit-rumah sakit yang berada di Ibukota Negara Islam.
Tak hanya mengundang dokter senior untuk mentransfer ilmu mereka, negara juga membeli kitab-kitab besar karya para ilmuwan medis dan mewakafkannya di berbagai rumah sakit umum sebagai referensi dokter-dokter muda dalam meracik obat.
Begitu rumah sakit berbasis wakaf ini beroperasi, terdapat kebijakan untuk memisahkan ruang pasien perempuan dan laki-laki. Ketika orang sakit berobat, mereka tidak hanya menikmati pelayanan yang gratis, tapi juga mendapatkan pakaian bersih, dicukupi kebutuhan pangannya, diberi obat-obatan yang sesuai dengan keluhan penyakitnya, dan setelah sembuh, ia dibekali uang untuk kembali ke rumahnya.
Pada masa Shalahuddin Al Ayyubi, beliau mendirikan banyak rumah sakit yang juga tersebar di wilayah yang berada di bawah kedaulatannya. Salah satu rumah sakit yang dibangunnya ada Bimaristan Ash Shalahi di Kairo.
Sepeninggal Shalahuddin Al Ayyubi, adapula rumah sakit An Nur Al Kabir yang didirikan oleh Al Amir Nuruddin Mahmud di Damaskus pada tahun 549 H.
Nurudin Mahmud mewakafkan rumah sakit ini untuk kaum fakir miskin saja. Sedangkan kalangan berpunya tidak boleh memanfaatkan fasilitas rumah sakit ini kecuali dalam keadaan darurat.
Dengan pelayanan luar biasa bagi kaum dhuafa, menjadikan rumah sakit An Nur sebagai rumah sakit terbaik di dunia dan tetap beroperasi sampai tahun 1317 H (1899 M), atau sekitar 800 tahun.
Wakaf di Masa Kini
Bagi Sahabat yang juga ingin mendukung program kesehatan berbasis wakaf di Sinergi Foundation, dapat menyalurkan donasi wakaf terbaiknya melalui LINK INI
Sebab, Sinergi Foundation memiliki sejumlah program kebaikan, yang di antaranya kesehatan. Program kesehatan di Sinergi Foundation meliputi persalinan gratis bagi dhuafa dan penyediaan klinik cuma-cuma.
Info dan Konfirmasi Transfer Wakaf: Whatsapp/SMS 081 321 200 100
www.sinergifoundation.org
Source: dbs