Gempa berkekuatan 5,6 skala richter yang terjadi pada 21 November kemarin telah meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Cianjur. Musibah ini mengakibatkan ratusan nyawa meninggal serta ribuan orang terluka, baik itu yang berat maupun ringan.
Bukan hanya itu, gempa Cianjur ini juga berakibat pada hancurnya tempat tinggal warga, fasilitas umum, termasuk ruas-ruas jalan raya. Akhirnya, mereka yang selamat dari musibah ini, terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat, yang dibuat oleh masyarakat setempat.
Namanya tenda darurat, kondisinya teramat sederhana. Apalagi dibuat agar bisa menampung banyak orang. Sehingga mereka menempati apa saja yang ada, meskipun itu tempat untuk budidaya ikan lele.
Masing-masing keluarga menempati satu petak kolam lele yang terbuat dari bambu dengan tinggi seukuran lutut orang dewasa.
Meskipun demikian, alhamdulillah ya Sahabat, setidaknya tenda tersebut bisa melindungi para penyintas dari terpaan hujan. Hanya saja, kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh para pengungsi adalah ketika siang hari kondisi tenda akan terasa panas, sedang di malam hari dinginnya begitu menusuk persendian.
Inilah keadaan nyata yang tengah dialami oleh sebagian besar saudara-saudara kita, sejak gempa hingga hari ini. Belum lagi dengan desain tenda seperti itu, tidak ada privasi yang didapatkan masing-masing keluarga.
Terenyuh dengan kondisi yang memprihatinkan ini, Sinergi Foundation bergerak memberikan solusi. Salah satunya adalah dengan pembuatan Shelter Serasi.
Tempat hunian sementara berangka bambu ini nantinya diproyeksikan satu shelter untuk satu Kartu Keluarga (KK). Adapun untuk luasnya sendiri sekitar 4×5,5 meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter. Dari luas tersebut, terdapat kamar tertutup berukuran 3×2 meter.
Direncanakan, shelter ini akan dibangun di lima titik dengan target pembangunan sebanyak 500 unit. Aksi ini dimulai dengan membangunnya di Kampung Munjul II Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Diharapkan dengan adanya Shelter tersebut, bisa mengurangi beban penderitaan para penyintas. Sekaligus, memberikan privatisasi antar keluarga.[]