Selama 80 hari, Evi Yulia dan tim Sinergy for Humanity (S4H) membersamai pemulihan penyintas gempa Mamuju dan Majene di NTT, khususnya di Dusun Tamao, Desa Tampalang.

Pengalaman ini bagi Evi pribadi, berlimpah hikmah dan makna. Pun mengajarkan Evi arti bersyukur yang sesungguhnya. Karena Evi melihat dan dapat merasakan sendiri kesulitan yang dirasakan para penyintas. Mulai dari jauhnya akses ke pusat kota, hingga sulitnya peroleh makanan dan air bersih.

Di antara sekian banyak kisah, mengajar anak-anak salah satu kisah menarik yang dirasa Evi. Karena di tengah kesibukannya mencari data, Evi meluangkan waktu di malam hari untuk mengajar.

“Awalnya memang tidak disengaja. Dari menerima Al Quran dari RZ hingga melihat beberapa anak yang masih belum bisa berwudhu. Akhirnya setelah shalat maghrib itu, saya ajak untuk mengaji bersama. Tadinya yang mengaji tidak banyak, tapi kabar dari mulut ke mulut, akhirnya banyak yang bergabung,” kisah Evi.

Dan tidak hanya mengoreksi tilawah dari cara membaca, Evi juga mengenalkan adab-adab. Dari adab membaca Quran hingga adab kepada orangtua.

“Sebuah kebahagiaan tersendiri dapat melihat anak yang tadinya belum lancar membaca huruf hijaiyah, kini bisa bertilawah lancar, alhamdulillah,” tukas Evi

——————

Sahabat dan kepada seluruh lembaga yang bersinergi, terima kasih telah membersamai kami mengakselerasi pemulihan Mamuju dan Majene. Meski belum purna ikhtiar kita, semoga ini menjadi penyemangat mereka untuk berproses semakin baik di masa depan. Jazakumullah..

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!